Tiket Pesawat Masih Mahal, Lion Air Minta Waktu hingga Pekan Depan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Maskapai Lion Air meminta waktu hingga Kamis (18/7) pekan depan untuk menurunkan tarif tiket pesawat. Hal itu dibenarkan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian , Susiwijono.
Susi, apaan akrabnya, mengatakan jika Lion Air telah berkoordinasi dengan pihaknya dan kementerian terkait soal permintaan tersebut.
"Iya mereka sudah koordinasi dan minta waktu sampai Kamis pekan depan," ujarnya kepada IDN Times, Sabtu (13/7).
1. Penyesuaian sistem
Dikatakan Susi, penundaan penurunan tarif tiket lantaran Lion Air harus melakukan penyesuaian terhadap sistemnya. Oleh sebab itu, penyesuaian tersebut memerlukan waktu yang tidak sebentar.
"Ada penyesuaian sistem. Dia kemarin rapat Jumat. Lion langsung laporan di internal mereka akan ada sistem terintegrasi untuk pricing dan update system," tuturnya.
Baca Juga: Bos Lion Air Mundur dari Bursa Pencalonan Anggota BPK
2. Sanksi diserahkan ke regulator
Editor’s picks
Apabila Lion Air tak kunjung menurunkan tarif tiket pesawat, pemerintah akan segera mengambil tindakan, baik berupa peringatan atau langsung sanksi. Namun, Susi menyerahkan keputusan tersebut kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara selaku regulator.
"Dari sisi regulator, kita serahkan ke perhubungan udara ," tegasnya.
3. Tiket Lion Air masih mahal
Pantauan IDN Times di sejumlah agen travel online, tarif tiket pesawat yang dijual Lion Air masih terbilang mahal. Untuk penerbangan di hari Selasa, Kamis, dan Sabtu yang merupakan jadwal dijualnya tarif tiket pesawat murah, Lion menjualnya dengan harga termurah Rp1,15 juta.
Belum turunnya tarif tiket pesawat Lion Air diharapkan segera terealisasi. Sebab, Citilink sudah melakukan penurunan tarif tiket sejak Kamis (11/7) kemarin.
4. Lion Air bungkam
Baca Juga: Citilink dan Lion Air Diskon 50 Persen, AirAsia Diminta Jangan Naik
Hingga berita ini diturunkan, pihak Lion Air belum memberi jawaban. Pihak IDN Times sudah beberapa kali melakukan komunikasi dengan pihak terkait, namun belum mendapat respons.