Jakarta, IDN Times - Pembahasan kabinet menteri di periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih belum dilakukan. Namun, mantan Wali Kota Solo itu sudah mendapat banyak masukan untuk para calon pembantunya di kabinet kerja.
Salah satunya dari Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani. Kepada IDN Times, dia mengutarakan harapannya kepada Presiden Jokowi.
Rosan sebagai pelaku usaha berharap nantinya Jokowi bisa memilih menteri yang bisa bersinergi dengan para pelaku usaha. Menurutnya, sinergi tersebut diyakini bakal mendapat dukungan dari dunia usaha.
"Kita harapkan yang hubungan sudah baik dengan dunia usaha, dengan kadin bisa terus dijaga dan berkembang. Karena dengan sinergi antara dunia usaha dan pemerintah lainnya ini akan membuat kebijakan pemrintah di dukung dunia usaha. Kita akan terus memberikan masukkan dan input," kata Rosan.
Sementara itu, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira menilai saat ini dunia usaha tengah menunggu siapa-siapa saja yang bakal mengisi kabinet kerja Jokowi di periode kedua.
"Sebenarnya lebih bagaimana menteri teknis apakah dari profesional, apakah punya integritas, tidak tersangkut kasus KPK, kebijakan yang masuk akal, pro duia usaha dan investasi dan sebagainya," ungkapnya.
Presiden Jokowi dalam penyampaian visi misinya menegaskan untuk mendukung dunia usaha. Dia menegaskan siap bertindak apabila ada oknum-oknum yang menghambat investasi maupun proses birokrasi. Itu artinya, Jokowi bakal menempatkan orang-orang terbaik untuk mendukung visi misinya dalam pemerintahan di periode kedua.
"Kita harus mengundang investasi yang seluas-luasnya dalam rangka membuka lapangan pekerjaan. Jangan ada yang alergi terhadap investasi. Dengan cara inilah lapangan pekerjaan akan terbuka sebesar-besarnya. Oleh sebab itu, yang menghambat investasi, semuanya harus dipangkas, baik perizinan yang lambat, berbelit-belit, apalagi ada punglinya!" kata Jokowi.
"Hati-hati, ke depan saya pastikan akan saya kejar, saya kontrol, saya cek, dan saya hajar kalau diperlukan. Tidak ada lagi hambatan-hambatan investasi karena ini adalah kunci pembuka lapangan pekerjaan," sambungnya.