Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Harga Beras Naik Jadi Biang Kerok Inflasi Februari 2023

Beras premium produksi Bulog (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - Pada Februari 2023 terjadi inflasi bulanan sebesar 0,16 persen (month-to-month). Salah satu komoditas penyumbang inflasi terbesar ialah beras.

"Komoditas penyumbang inflasi secara mtm terbesar di antaranya beras, rokok kretek filter, bawang merah, cabai merah, dan rokok putih," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/3/2023).

1. Beras juga jadi biang kerok inflasi tahunan di Februari 2023

BPS juga melaporkan pada Februari 2023 terjadi inflasi tahunan (year on year/yoy) sebesar 5,47 persen. Beras juga menjadi salah satu penyumbang inflasi tahunan terbesar pada Februari 2023.

"Jika dilihat berdasarkan komoditasnya, penyumbang terbesar inflasi tahunan Feb 2023 di antaranya bensin dengan andil 1,07 persen, beras dengan andil 0,32 persen, bahan bakar rumah tangga dengan andil 0,22 persen," ucap Pudji.

2. Inflasi berdasarkan komponen terbesar pada harga yang diatur pemerintah

Adapun inflasi bulanan pada Februari 2023 dilihat berdasarkan komponen, maka komponen harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi 0,14 persen, lebih tinggi dari Januari 2023.

"Komoditas rokok kretek filter dan rokok putih menjadi dominan untuk memberi andil pada inflasi komponen ini, sebagai dampak kenaikan harga cukai rokok," ujar Pudji.

Lalu, komponen harga bergejolak mengalami inflasi 0,28 persen, dengan andil 0,05 persen. Kemudian, komponen inti mengalami inflasi

Komponen harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi bulanan sebesar 0,14 persen. Ini lebih tinggi dari Januari 2023 yang mengalami deflasi sebesar 0,55 persen. Komponen ini beri andil 0,03 persen.

Komponen harga bergejolak mengalami inflasi 0,28 persen, lebih rendah dibandingkan Januari 2023 yang sebesar 0,4 persen. Komponen ini beri andil 0,05 persen.

"Komponen inti mengalami inflasi 0,13 persen (mtm), dengan andil 0,08 persen. Nilai ini lebih rendah dari Januari 2023 yang sebesar 0,33 persen," kata Pudji.

3. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ternate

BPS melaporkan, sebaran inflasi bulanan menurut wilayah, secara umum dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) terdapat 63 kota yang mengalami inflasi. Dari 63 kota tersebut, 37 di antaranya memiliki inflasi di atas inflasi nasional. Lalu, 26 kota lainnya di bawah inflasi nasional, dan sebanyak 27 kota mengalami deflasi.

Adapun menurut pulau, di Sumatra inflasi tertinggi terjadi di Kota Banda Aceh, sebesar 0,57 persen. Deflasi terdalam terdapat di Kota Gunungsitoli yaitu minus 0,98 persen.

Di Pulau Jawa, inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal yaitu 0,62 persen, sedangkan deflasi terdalam terjadi di Kota Probolinggo yaitu minus 0,04 persen.

Di Pulau Kalimantan, inflasi tertinggi di Kota Balikpapan sebesar 0,31 persen, deflasi terdalam di Kota Singkawang yaitu minus 0,19 persen.

Di Pulau Sulawesi, inflasi tertinggi terjadi di Mamuju dengan nilai inflasi 0,16 persen, dan deflasi terdalam di Kota Kendari minus 0,48 persen.

"Dan untuk Kepulauan Maluku dan Papua, inflasi tertinggi di Ternate 1,85 persen. Deflasi terdalam di Kota Jayapura yaitu minus 0,84 persen," ucap Pudji.

Di Pulau Bali dan Nusa Tenggara, inflasi tertinggi di Kota Bima yaitu 0,59 persen, dan deflasi terdalam di Kota Kupang minus 0,77 persen.

Pada Februari 2023, inflasi bulanan tertinggi terjadi di Kota Ternate dengan komoditas penyumbang inflasi di antaranya adalah ikan segar dengan andil 1,45 persen, angkutan udara 0,19 persen, cakalang diawetkan 0,12 persen, kangkung 0,09 persen, beras 0,05 persen, dan rokok kretek filter 0,04 persen.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us