Harga Emas Betah di Rp1,9 Juta per Gram, Cek Rinciannya

- Harga emas Antam per gram dan pecahan lain
- Daftar emas batangan yang tersedia
- Emas fisik sebagai instrumen investasi berisiko rendah
Jakarta, IDN Times - Harga emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam hari ini, Minggu (8/6/2025) tak berubah alias stagnan di Rp1,904 juta per gram.
Begitu juga dengan harga buyback hari ini menurut situs logammulia.com, stagnan di Rp1,748 juta per gram. Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam saat membeli emas logam mulia dari konsumen yang menjual ke Butik Anta
1. Harga emas Antam dalam pecahan lain
Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:
Harga emas 0,5 gram: Rp1,002 juta.
Harga emas 1 gram: Rp1,904 juta.
Harga emas 2 gram: Rp3,748 juta.
Harga emas 3 gram: Rp5,597 juta.
Harga emas 5 gram: Rp9,295 juta.
Harga emas 10 gram: Rp18,535 juta.
Harga emas 25 gram: Rp46,212 juta.
Harga emas 50 gram: Rp92,345 juta.
Harga emas 100 gram: Rp184,612 juta.
Harga emas 250 gram: Rp461,265 juta
Harga emas 500 gram: Rp922,32 juta
Harga emas 1.000 gram: Rp1,84 miliar.
Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
2. Daftar emas batangan yang tersedia
Berdasarkan situs logammulia.com, stok emas yang tersedia ialah pecahan 50 gram dan 100 gram.
Sementara itu, pecahan emas 0,5 gram, 1 gram, 2 gram, 3 gram, 5 gram, 10 gram, 25 gram, 250 gram, 500 gram, dan 1.000 gram belum tersedia.
Bagi masyarakat yang ingin membeli emas ukuran tersebut, sebaiknya menghubungi contact center Butik Antam terlebih dahulu sebelum mendatangi lokasinya untuk memastikan kembali ketersediaan stok.
3. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah
Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.
Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.
"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.
Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.
Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.
"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.