Harga Obat-Oksigen Selangit, Pemerintah Didesak Segera Operasi Pasar

Jakarta, IDN Times - Labor Institute Indonesia atau Institute Pengembangan Kebijakan Alternatif Ketenagakerjaan Indonesia, mendesak pemerintah untuk segera melakukan operasi pasar obat dan oksigen untuk pasien COVID-19.
Desakan itu dilontarkan melihat kondisi stok obat-obatan dan oksigen yang digunakan untuk penanganan pasien COVID-19 sangat terbatas, sehingga harganya melonjak tinggi.
"Pemerintah harus segera melakukan operasi pasar untuk mengantisipasi dan menanggulangi harga yang tinggi tersebut," kata Sekretaris Eksekutif Labor Institute Indonesia Andy William Sinaga dalam pernyataan resminya, Selasa (6/7/2021).
1. Mafia obat dan oksigen harus diberantas

Menurut Andy, kondisi yang terjadi saat ini disebabkan oleh permainan mafia obat dan oksigen yang memanfaatkan situasi. Dia pun mendesak mafia tersebut harus diberantas dengan melakukan operasi pasar.
"Operasi pasar khusus obat dan oksigen yang dibutuhkan masyarakat yang positif COVID-19 perlu dilakukan sesegera mungkin, untuk membantu masyarakat dan untuk mencegah serta meredam mafia yang bermain dengan memanfaatkan situasi pandemik saat ini," tutur Andy.
2. Pemerintah diminta turun ke lapangan, tak hanya memberi imbauan

Dia juga meminta pemerintah lebih banyak turun langsung ke lapangan untuk memberantas mafia obat dan oksigen, ketimbang hanya memberikan imbauan.
"Labor Institute Indonesia mengimbau pejabat publik mengurangi retorika politik yang sifatnya imbauan, yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah aksi cepat tanggap akan tersedianya obat-obatan dan oksigen yang murah dan tersedia cepat di masyarakat," ucap dia.
3. Pasokan bahan makanan bergizi juga harus diamankan

Selain obat dan oksigen, pemerintah juga diminta mengamankan pasokan bahan makanan bergizi seperti susu. Tak lupa juga vitamin dan masker. Menurutnya, hal ini bisa dilakukan oleh BUMN.
"Selain itu aksi cepat tanggap dengan penyediaan bahan makanan seperti susu, vitamin, makanan yang bergizi dan penyediaan masker yang murah dan tersedia cepat dapat dilakukan oleh pemerintah dengan menggerakkan seluruh potensi yang ada seperti BUMN, khususnya BUMN Farmasi," tutur Andy.