Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hashim Minta Pengusaha Mulai Cari Tambang Uranium di RI, Ini Alasannya

Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia, Hashim Djojohadikusumo dalam Rapimnas 2025 Kadin
Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia, Hashim Djojohadikusumo dalam Rapimnas 2025 Kadin (IDN Times/Pitoko)
Intinya sih...
  • Indonesia perlu uranium untuk tenaga nuklir
  • Hashim pastikan RI tidak hapus total penggunaan energi fosil
  • Pembangkit listrik baru akan bersumber dari energi baru terbarukan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan, tenaga nuklir akan menjadi sumber daya energi baru dan terbarukan bagi penyediaan listrik di Indonesia pada masa mendatang.

Indonesia disebut Hashim telah berkomitmen menghadirkan 500 megawatt tenaga nuklir dan akan ditambah sebanyak 6,5 gigawatt. Oleh karena itu, adik Presiden Prabowo sekaligus Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini menyebut hal itu sebagai peluang bagi pengusaha tambang.

"Jadi ini adalah kesempatan bagi yang bergerak dunia usaha, anggota Kadin yang bergerak di bidang pertambangan, kalau ada kesempatan untuk mendapat atau bisa menemukan tambang-tambang uranium, monggo, silakan," kata Hashim dalam Rapimnas Kadin 2025, dikutip Rabu (3/12/2025).

1. Indonesia perlu uranium

ilustrasi tambang uranium (commons.wikimedia.org/Netherzone)
ilustrasi tambang uranium (commons.wikimedia.org/Netherzone)

Hashim pun menyarankan kepada para pengusaha tambang yang juga anggota Kadin untuk mulai mencari tambang-tambang uranium sebab Indonesia memerlukan mineral tersebut.

Selain untuk kebutuhan dalam negeri, tidak menutup kemungkinan jika nantinya Indonesia bisa melakukan ekspor uranium ke negara-negara lain.

"Kita lihat di masa depan sudah mustahil tenaga listrik tanpa nuklir. Jadi ini salah satu kesempatan khususnya kawan-kawan di daerah, kalau bisa cari tambang uranium silakan karena kita perlu di masa mendatang," kata Hashim.

2. Hashim pastikan RI tidak hapus total penggunaan energi fosil

PLTU Suralaya menyumbang 10 persen dari energi listrik kebutuhan Jawa, Madura dan Bali dengan kapasitas Daya Mampu Netto (DMN) dan Daya Mampu Pasok (DMP) sebesar 3.221,6 MW. (dok. PLN)
PLTU Suralaya menyumbang 10 persen dari energi listrik kebutuhan Jawa, Madura dan Bali dengan kapasitas Daya Mampu Netto (DMN) dan Daya Mampu Pasok (DMP) sebesar 3.221,6 MW. (dok. PLN)

Sebelumnya diberitakan, Hashim menegaskan Indonesia tidak akan menerapkan penghapusan total (phase-out) bahan bakar fosil.

Energi dari batu bara, gas alam, dan sejenisnya dipastikan tetap digunakan untuk menopang sektor industri dan kelistrikan nasional.

"Tidak ada phase-out dari fossil fuels kita. Pemakaian ekonomi Indonesia, terutama industri dan energi listrik Indonesia tetap akan memakai fossil fuels," kata Hashim.

3. Pembangkit listrik baru akan bersumber dari energi baru terbarukan

Proyek PLTP Hululais Unit 1 & 2 di Bengkulu, bagian dari strategi ekspansi 1 GW PGEO.
Ilustrasi proyek pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Hululais Unit 1 & 2 (110 MW) di Bengkulu. Proyek ini adalah bagian dari strategi quick win PGEO untuk mencapai kapasitas mandiri 1 GW. (Dok. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO))

Meski menolak phase-out, Hashim menyatakan pemerintah memiliki komitmen kuat dalam transisi energi. Dalam 15 tahun ke depan, sebanyak 76 persen dari total daya listrik baru yang akan dibangun bersumber dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Hashim menekankan kebijakan Indonesia bukan phase-out atau penghapusan total, melainkan phase-down, yakni pengurangan penggunaan secara bertahap.

"Itu komitmen Indonesia. Tidak ada phase-out, tidak ada nanti penghapusan, melainkan kita phase-down," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in Business

See More

Hashim Minta Pengusaha Mulai Cari Tambang Uranium di RI, Ini Alasannya

03 Des 2025, 10:44 WIBBusiness