Ini 4 Sumber Penghasilan PT MRT Jakarta Jika Kereta Sudah Beroperasi

PT MRT Jakarta tak cukup hanya andalkan penjualan tiket

Jakarta, IDN Times – PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT MRT Jakarta) tengah melakukan berbagai persiapan dan langkah menuju Maret 2019. Di akhir bulan itu, PT MRT menargetkan kereta sudah beroperasi secara keseluruhan.

Tentunya ada banyak persiapan yang perlu dikerjakan. Tidak hanya membangun infrastruktur dan menyiapkan sumber daya manusia saja, namun juga bagaimana agar PT MRT dapat memiliki pendapatan. Menurut Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, dalam bisnis perkeretaapian tidak bisa hanya dengan mengandalkan penjualan tiket saja.

Saat ini, PT MRT sedang berbicara dengan Pemerintah agar diberikan instrumen melakukan bisnis dan tidak hanya mengandalkan subsidi tiket agar terjangkau oleh masyarakat. Untuk ketahui, PT MRT mengusulkan tarif Rp8.500 untuk jarak 10 kilometer (km) yang diharapkan dapat masuk APBD DKI 2019.

 “Di dalam dunia perkeretaapian ada 2 sumber revenue. Pertama pendapatan dari tiket dan kedua pendapatan non-tiket. Pengalaman kita, pendapatan tiket tidak pernah membuat perusahaan sustainable. Selalu tiket itu disubsidi,” kata William di Kantor MRT Jakarta, Thamrin, Jakarta, Kamis (24/7).

Lalu darimana sumber penghasilan atau revenue PT MRT Jakarta?

1. Telecommunication system

Ini 4 Sumber Penghasilan PT MRT Jakarta Jika Kereta Sudah BeroperasiIDN Times/Afriani Susanti

Melalui cara ini, nantinya PT MRT akan bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi dalam penyediaan layanan internet seperti wifi yang bisa digunakan masyarakat. Nantinya perusahaan telekomunikasi akan diminta ikut lelang.

“Jadi Anda bisa menggunakan wifi di (jalur) bawah. Itu revenue untuk kita. Karena kita siapkan infrastruktur dan minta provider ikut lelang, kita bisa dapat penawaran terbaik dengan harga yang paling baik. Itu pemasukan,” kata William.

2. Melalui iklan di stasiun dan kereta

Ini 4 Sumber Penghasilan PT MRT Jakarta Jika Kereta Sudah BeroperasiIDN Times/Afriani Susanti

Advertisement atau iklan diharapkan mampu menjadi sumber penghasilan PT MRT lainnya. William menyebut nantinya dalam tiap hari akan ada 173.000 orang yang berlalu-lalang di stasiun MRT. Sama seperti perusahaan telekomunikasi, untuk perusahaan yang ingin beriklan di stasiun dan kereta akan diminta ikut lelang.

Baca juga: Dioperasikan Maret 2019, Satu Gerbong MRT Bisa Menampung 125 Orang

“Nanti Anda lihat di stasiun, di kereta di mana-mana, dipasang advertisement, itu adalah potensi revenue MRT Jakarta,” sebutnya.

3. Retail yang berjualan di stasiun MRT

Ini 4 Sumber Penghasilan PT MRT Jakarta Jika Kereta Sudah BeroperasiANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Cara ketiga adalah area retail di mana pemilik bisnis bisa menyewa tempat untuk berjualan di stasiun MRT, tepatnya di retail area. Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Agung Wicaksono mengatakan, kini PT MRT sedang menyeleksi proposal dari para calon tenant atau penyewa.

“Target kita di Agustus akan terkumpul dan di September kita umumkan pemenang siapa saja brand dan merek apa saja yang akan isi stasiun kita,” katanya. Adapun syarat bagi tenant yang akan menyewa tempat harus unik dan memilki standar kebersihan, pelayanan dan keamanan yang baik.

“Syarat dari kita harus unik, harus beda dengan yang di mall. Standar kebersihan, pelayanan, dan keamanan kita tetapkan seperti itu. Tapi keunikan jadi syarat kriteria evaluasi,” sebut Agung.

4. Hak penamaan stasiun

Ini 4 Sumber Penghasilan PT MRT Jakarta Jika Kereta Sudah BeroperasiANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Istilahnya naming right. Melalui cara ini, para pengiklan atau perusahaan berhak menggunakan nama mereka pada stasiun MRT yang ada.

“Stasiun kita bisa diberi nama sponsor. Misal bundaran Hotel Indonesia apa. Saya gak mau sebut dulu, tergantung siapa yang berani bayar mahal,” ucap Agung.

Masih sama seperti cara lainnya, cara ini akan menggunakan sistem lelang, tepatnya secara online. Nantinya ada perbedaan harga di tiap stasiun berdasarkan besaran nilai iklan di tempat tersebut.

“Kita lakukan e-auction dan siapakan aturannya. Target di bulan Agustus kita mulai. Jadi nanti nama perusahaan atau merek di lokasi stasiun itu bisa bawa dampak kontribusi ke MRT,” kata Agung.

Semoga dengan demikian, masyarakat tetap bisa menjangkau harga tiket MRT, tapi di sisi lain MRT juga tetap bisa mendapat pemasukan.

Baca: 3 Fakta Menarik MRT Jakarta yang Siap Beroperasi Tahun Depan

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya