Realisasi Investasi Turun 2,8 Persen dari Kuartal Sebelumnya

Realisasi investasi kuartal III sebesar Rp216,7 triliun

Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia melaporkan realisasi investasi pada kuartal III 2021 atau periode Juli-September mengalami penurunan 2,8 persen menjadi Rp216,7 triliun. Hal ini lantaran pandemik COVID-19 yang sempat menghajar Indonesia dan mencatatkan rekor tertinggi pada Juli 2021.

"Secara QtQ (quarter to quarter) turun 2,8 persen karena 3 bulan, kami kerja 1,5 bulan aja dan 1,5 karena pandemik COVID tetapi kita tetap kerja dan kawal perusahaan," kata Bahlil dalam konferensi pers, Rabu (27/10/2021).

Baca Juga: Investasi Migas Baru Terealisasi 56,6 Persen hingga Kuartal III-2021

1. Realisasi investasi lebih baik dari tahun lalu, tapi serapan tenaga kerja juga turun

Realisasi Investasi Turun 2,8 Persen dari Kuartal SebelumnyaBuruh pabrik PT Sophian Indonesia masih tetap bekerja saat imbauan tiga hari di rumah saja, Sabtu (10/7/2021). Mereka dipulangkan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Purbalingga saat menggelar inspeksi mendadak (sidak). (Foto:Rudal Afgani/IDNTimes)

Realisasi investasi pada kuartal III 2021 lebih baik dari kuartal III 2020 atau year on year (YoY) dengan kenaikan 3,7 persen. Meski begitu, Bahlil menyebutkan ada penurunan serapan tenaga kerja dibanding tahun lalu sebesar 2,3 persen menjadi 288.687 orang.

"Ini serapan tenaga kerja langsung. Yang tidak langsung bisa 4-5 kali lipat," katanya.

Baca Juga: Luhut Gencar Merayu AS untuk Tingkatkan Investasi di RI

2. Penanaman Modal Asing (PMA) juga turun

Realisasi Investasi Turun 2,8 Persen dari Kuartal SebelumnyaIlustrasi Investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dari realisasi investasi Rp216,7 triliun, Bahlil juga melaporkan foreign direct investment (FDI) atau penanaman modal asing (PMA) juga turun dibanding kuartal II 2021 sebesar 11 persen, juga turun 2,7 persen dibanding kuartal III 2020 (YoY).

Hal ini terjadi karena banyak tenaga ahli dan barang dari luar negeri yang masuk ke Indonesia terhambat. "PMA saat PPKM banyak tenaga ahli gak bisa masuk karena prokes COVID dan barang masuk dari luar negeri terhambat," katanya.

"Tapi yang paling buat kita bangga, saat FDI turun 11 persen, tapi PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) naik 6,8 persen dibanding kuartal II dan YoY naik 10,3 persen," ungkap Bahlil.

Baca Juga: Buka di Jakarta, Bank Investasi Eropa Dukung RI Beralih Energi Hijau

3. Rincian sektor investasi di kuartal III

Realisasi Investasi Turun 2,8 Persen dari Kuartal SebelumnyaIlustrasi industri/pabrik. IDN Times/Arief Rahmat

Kementerian Investasi mencatat sektor perumahan kawasan industri dan perkantoran berkontribusi sebesar Rp28,1 triliun atau 13 persen dari realisasi investasi Rp216,7 triliun. Kedua adalah sektor transportasi, gudang, telekomunikasi Rp26,6 triliun atau 12,3 persen.

"Sektor telekomunikasi karena kita sedang bangun data center dan infrastruktur telekomunikasi sebagai bentuk kebijakan pemerintah dalam mendorong daerah terpencil harus dapat akses telekomunikasi," ujar Bahlil.

Selanjutnya sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan sebesar Rp25,1 triliun atau 11,6 persen, sektor pertambangan Rp21 triliun (9,7 persen), dan jasa lainnya Rp19,4 triliun (8,9 persen)

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya