Hutama Karya Kantongi Laba Rp2,4 Triliun pada 2024

- PT Hutama Karya mencatat pendapatan Rp31,07 triliun, naik 15,37% dari tahun sebelumnya
- Laba bersih perusahaan tumbuh 27,95% menjadi Rp2,4 triliun di tahun 2024
Jakarta, IDN Times - PT Hutama Karya (Persero) mencatatkan kinerja keuangan yang positif pada 2024 berdasarkan laporan keuangan unaudited.
Badan usaha milik negara (BUMN) sektor konstruksi itu mencatat pendapatan sebesar Rp31,07 triliun, meningkat 15,37 persen dibanding tahun sebelumnya. Selain itu, laba bersih perusahaan juga tumbuh signifikan sebesar 27,95 persen menjadi Rp2,4 triliun.
"Kinerja Hutama Karya tahun 2024 menunjukkan angka yang positif melalui perolehan pendapatan sebesar Rp31,07 triliun dan laba bersih sebesar Rp2,4 triliun," kata Direktur Utama (Dirut) Hutama Karya, Budi Harto dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (5/3/2025).
Dia menyatakan, kinerja positif perusahaan pada 2024 didorong oleh peningkatan produktivitas serta efisiensi dalam beban pokok pendapatan, beban usaha, dan beban bunga.
1. Laba Hutama Karya mulai positif sejak 2023

Tren pendapatan Hutama Karya menunjukkan pertumbuhan stabil dalam 5 tahun terakhir. Pada 2020, perusahaan mencatat pendapatan Rp23,4 triliun dengan EBITDA Rp2,1 triliun, namun mengalami rugi bersih Rp2 triliun.
Pada 2021, pendapatan turun menjadi Rp20,5 triliun, EBITDA meningkat ke Rp2,9 triliun, tetapi rugi bersih melebar menjadi Rp2,4 triliun. Pada 2022, pendapatan meningkat menjadi Rp24,1 triliun dengan EBITDA Rp4,1 triliun. Kerugian perusahaan menyusut menjadi Rp400 miliar.
Tren positif berlanjut pada 2023 dengan pendapatan Rp26,9 triliun dan laba bersih Rp1,9 triliun. Peningkatan signifikan terjadi pada 2024, dengan pendapatan mencapai Rp31,1 triliun, EBITDA Rp4,8 triliun, dan laba bersih Rp2,4 triliun.
"Secara historikal, perusahaan terus berkonsisten, berkomitmen dalam rangka penyehatan kinerja keuangan tercermin dari perbaikan kinerja setiap tahunnya," ujarnya.
2. Aset tumbuh berkat pembangunan tol Trans Sumatra

Total aset BUMN karya tersebut terus meningkat sejak 2020. Pada tahun tersebut, aset tercatat Rp114,1 triliun, lalu naik menjadi Rp132,9 triliun pada 2021, Rp156,3 triliun pada 2022, dan Rp169,7 triliun pada 2023. Hingga 2024, aset perusahaan mencapai Rp195,4 triliun.
"Pembentuk utama dari aset tersebut adalah investasi jalan tol Trans Sumatra hingga tahun 2024 mencapai 1.014,5 km dengan total pengoperasian sepanjang 879,2 km," ujar Budi.
3. Hutama Karya garap 215 proyek dalam 5 tahun

Sepanjang 2020 hingga 2024, perusahaan telah mengerjakan 215 proyek konstruksi. Portofolio proyek tersebut terdiri dari 46 persen jalan dan jembatan, 22 persen gedung, 7 persen prasarana perhubungan, 16 persen sumber daya air, serta 9 persen proyek lainnya.
Dari sisi kontrak yang diperoleh, perusahaan pelat merah itu telah membukukan kontrak ditandatangani senilai Rp70 triliun pada 2024, naik 17,44 persen dibandingkan tahun 2023.