IHSG Ambruk di Akhir 2024, tapi Asing Masih Borong Saham Rp16 T

- IHSG melemah 2,65% YTD, capai Rp12.336 triliun.
- Investor asing catat net buy Rp16,53 triliun sejak awal 2024
- Penggalangan dana pasar modal positif, nilai penawaran umum mencapai Rp259,24 triliun
Jakarta, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 2,65 persen, sejak awal Januari 2024 hingga 30 Desember 2024 alias secara year-to-date (YTD).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengatakan kapitalisasi pasar modal Indonesia mencapai Rp12.336 triliun, naik 2,79 persen (MTD) atau naik 5,74 persen (YTD).
“Di tengah sentimen terhadap kondisi perekonomian global, pasar saham domestik 2024 ditutup melemah sebesar 0,48 persen month to date (MTD) per 30 Desember 2024 ke level 7.079,91, atau secara year to date (YTD) turun sebesar 2,65 persen,” kata Inarno dalam konferensi pers usai rapat dewan komisioner (RDK) bulanan, Selasa (7/1/2025).
1. Asing masih borong saham Rp16,53 triliun

Meski IHSG melemah, OJK mencatat sejak awal 2024 hingga akhir tahun, investor asing masih mencatatkan nilai beli bersih (net buy) Rp16,53 triliun.
Namun, khususnya pada Desember 2024, investor asing melepas saham (net sales) Rp5,03 triliun.
“Non-resident mencatatkan net sales sebesar 5,03 triliun month to date, atau year to date masih net buy sebesar Rp16,53 triliun,” ucap Inarno.
2. Modal Rp5,53 triliun cabut dari pasar obligasi RI

Masih soal kinerja pasar modal Indonesia, OJK melaporkan kinerja pasar obligasi Indonesia yang dilihat melalui Indonesia Composite Bond Index (ICBI) turun 0,12 persen pada Desember 2024. Namun, sepanjang 2024 masih mencatatkan kenaikan 4,82 persen ke level 392,66.
Akan tetapi, OJK mencatat investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp5,53 triliun sepanjang 2024.
“Dan investor non-resident mencatatkan net sales sebesar Rp2,91 triliun (MTD), atau YTD net sales sebesar Rp5,53 triliun,” tutur Inarno.
3. Penghimpunan dana pasar modal tembus Rp259 triliun

Sementara, Inarno mengatakan, penghimpunan dana di pasar modal dalam tren yang cukup positif, dengan nilai penawaran umum mencapai Rp259,24 triliun.
Angka tersebut diperoleh dari 43 emiten baru yang melakukan fundraising dan penawaran umum, dengan nilai mencapai Rp17,28 triliun melalui IPO saham dan juga penerbitan e-boost.
Untuk penggalangan dana pada securities crowdfunding (SCF), sejak pemberlakuan ketentuan SCF hingga 30 Desember 2024 terdapat 18 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK, dengan 713 penerbit efek dari 450 penerbit, dan juga 173 ribu pemodal, dengan total SCF yang dihimpun dan teradministrasi di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebesar Rp1,36 triliun.
Pada bursa karbon, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 30 Desember 2024, tercatat 100 pengguna jasa yang mendapatkan izin, dengan total volume sebesar 908 ribu ton CO2 ekuivalen, atau akumulasi nilai sebesar Rp50,64 miliar.