IHSG Tembus 8.500, Ukir Rekor Belasan Kali Sepanjang 2025

- IHSG mencapai level 8.500-an untuk pertama kalinya
- IHSG menyentuh ATH sebanyak 13 kali tahun ini, meski sempat mengalami koreksi yang cukup dalam
- Rebalancing indeks MSCI dan penguatan mata uang Asia menjadi penopang penguatan IHSG hari ini
Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Senin (24/11/2025), untuk pertama kalinya menyentuh level 8.500-an. Berdasarkan data IDX Mobile, IHSG ditutup menguat 115,9 poin atau 1,85 persen ke 8.570,25.
Sebelum menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa alias all time high (ATH) terbaru itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, IHSG sudah menyentuh ATH sebanyak 13 kali tahun ini.
“Meskipun sempat terjadi koreksi yang cukup dalam pada semester I tahun 2025, IHSG berhasil bangkit, mencatatkan all time high sebanyak 13 kali di tahun 2025," kata Direktur Pencatatan dan Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna pada 6 November 2025.
1. IHSG sentuh level 8.000-an jelang HUT kemerdekaan RI

IHSG cenderung bergerak di level 8.000-an sejak Agustus 2025. Adapun level itu dicapai IHSG pada Jumat, (15/8), pukul 10.26 WIB, menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI).
Meski sempat kembali turun ke level 7.000-an, namun di pertengahan September 2025, IHSG kembali menyentuh level 8.000.
2. Sempat trading halt tahun ini

Meski menyentuh ATH sebanyak 14 kali, IHSG juga sempat merosot dalam di tahun ini. Pada 18 Maret 2025, IHSG anjlok hingga 6,12 persen atau 395,87 ke level 6.076,08.
Kemudian, pada 8 April 2025, IHSG kembali ambruk hingga 596,33 poin atau 9,16 persen ke level 5.914,28, yang berujung pada pembekuan perdagangan sementara alias trading halt. Kondisi itu memicu BEI mengubah ketentuan trading halt, dari semula penurunan lebih dari 5 persen menjadi 8 persen, dengan durasi 30 menit.
Dikutip dari pengumuman resmi BEI, ketentuan baru itu dirilis untuk memastikan perdagangan efek dapat berjalan secara teratur, wajar, dan efisien. Bahkan, BEI menyatakan ketentuan baru itu sebagai penanganan perdagangan bursa dalam kondisi darurat.
Adapun trading halt lanjutan dilakukan saat IHSG anjlok lebih dari 15 persen. Trading halt ketiga dilakukan setelah IHSG turun lebih dari 20 persen di hari yang sama, dan dilanjutkan dengan suspend dengan ketentuan sampai akhir sesi perdagangan, atau lebih dari sesi perdagangan setelah mendapat persetujuan atau perintah Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
3. Penopang penguatan IHSG hari ini

Menurut Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, penopang penguatan IHSG adalah rebalancing indeks MSCI yang berlaku hari ini. Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yang berhasil masuk dalam MSCI Global Standard Index membukukan penguatan tajam.
Rupiah juga menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS), seiring dengan penguatan mata uang Asia karena ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.
“Secara teknikal, IHSG ditutup menguat di atas level MA5 serta berhasil keluar dari area konsolidasinya dan mencapai level tertinggi baru,” kata Valdy.
Dia pun melihat potensi IHSG terus menguat, bahkan diperkirakan bergerak ke rekor terbaru 8.600.
“Indikator MACD dan Stochastic RSI juga mengindikasikan peluang berlanjutnya penguatan. Sehingga secara teknikal, IHSG berpeluang melanjutkan penguatan menuju level psikologis di 8.600,” ucapnya.


















