BEI Pede IHSG Tembus 9.000 Akhir 2025, Ini Faktor Pendukungnya

- Faktor pendukung IHSG tembus 9.000, termasuk laporan keuangan emiten yang baik dan pertumbuhan ekonomi yang positif.
- Menkeu Purbaya yakin IHSG bisa mencapai 9.000 karena pemerintah sedang memperbaiki fondasi ekonomi Indonesia.
Jakarta, IDN Times - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa mencapai level 9.000 pada akhir tahun ini. Optimisme itu muncul lantaran target 8.000 sudah bisa dicapai sebelum 2025 berakhir.
"Optimis dong, (IHSG) 8.000 tercapai kan," kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy kepada awak media di Gedung BEI, Jakarta, Senin (3/11/2025).
1. Faktor yang membuat BEI optimistis IHSG tembus 9.000

Ada sejumlah faktor yang membuat Irvan yakin IHSG bisa mencapai level 9.000 pada akhir tahun ini. Pertama, laporan keuangan emiten menunjukkan hasil baik.
"Kondisi ekonomi baik, growth naik terus kan? Transaksi bagus, retail bagus. Listed company juga bagus kan perkembangannya. Harusnya kita optimis ya, akhir tahun 9.000 insyaallah," kata Irvan.
2. Menkeu Purbaya yakin IHSG bisa tembus 9.000

Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa sebelumnya menyampaikan optimismenya soal IHSG. Menurut dia, pemerintah kini tengah memperbaiki fondasi perekonomian Indonesia sehingga investor tidak perlu khawatir.
Perekonomian Indonesia pun disebut Purbaya akan meningkat ke depannya seiring dengan banyaknya program yang dijalankan.
"Akhir tahun (IHSG) bisa 9.000 gak terlalu sulit. Setelah mereka tahu program yang saya jalankan betul-betul dijalankan dengan benar, fondasi ekonomi akan berubah," kata dia.
3. IHSG to the moon

Selain itu, Purbaya juga mengatakan, IHSG bakal terus to the moon di tengah segala perbaikan ekonomi yang dilakukan pemerintah.
"Saya pikir IHSG akan cenderung naik terus. Mungkin 10 tahun lagi seperti yang saya bilang tadi. Jadi, in short IHSG to the moon," ujar Purbaya.
Purbaya mengatakan, Kemenkeu masih punya banyak anggaran guna mendukung pengembangan pasar modal Indonesia. Pertumbuhan pasar modal disebutnya bakal terjadi seiring dengan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
"Saya masih punya uang cukup banyak untuk menambah lagi kalau diperlukan, tapi otomatis kalau ekonominya bagus, pasar saham naik. Jadi, pergerakan di pasar saham menggambarkan ekspektasi investor untuk ke depannya," tutur Purbaya.



















