IIF Terbitkan Obligasi Rp1,5 T, Oversubscription Lebih dari 6 Kali

Jakarta, IDN Times - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menyelesaikan program Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) 2024 dengan penerbitan obligasi senilai Rp1,5 triliun. Penerbitan ini mencatat oversubscription lebih dari enam kali, mencerminkan kepercayaan tinggi investor terhadap kredibilitas dan prospek perusahaan.
Obligasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (IDX) ini terdiri dari empat tenor: 1 tahun, 3 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun, dengan partisipasi dari perusahaan asuransi, manajer aset, dana pensiun, bank, investor ritel, dan investor institusi lainnya.
1. Strategi perusahaan diversifikasi pendanaan

Presiden Direktur & CEO IIF, Rizki Pribadi Hasan, mengatakan langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mendiversifikasi sumber pendanaan, meningkatkan daya saing, dan memperluas partisipasi investor pasar modal dalam pembiayaan proyek infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.
"Penerbitan obligasi yang sukses ini akan memungkinkan kami untuk terus mendukung pembangunan infrastruktur, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia," ujar Rizki dalam keterangan tertulis, Jumat (7/11/2025).
Obligasi yang diterbitkan IIF dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (IDX) memiliki empat tenor, yaitu satu, tiga, lima, dan 10 tahun, dengan partisipasi dari perusahaan asuransi, manajer aset, dana pensiun, bank, investor ritel, serta investor institusi lainnya. Langkah ini merupakan bagian dari strategi IIF untuk mendiversifikasi sumber pendanaan, meningkatkan daya saing, dan memperluas partisipasi investor pasar modal dalam pembiayaan proyek infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.
2. PT IIF catatkan laba bersih Rp124 miliar

Per September 2025, IIF mencatat laba bersih sebesar Rp124 miliar, tumbuh 28 persen year on year (yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan pendapatan bunga sebesar 11 persen dan penurunan beban bunga sebesar 9 persen. Total aset IIF meningkat 7 persen menjadi Rp14,6 triliun, dengan aset produktif naik tiga persen menjadi Rp13 triliun.
"Kami sangat bersyukur atas kepercayaan yang diberikan para pemangku kepentingan. IIF akan terus bekerja keras mendukung pembangunan infrastruktur Indonesia, mendorong pertumbuhan ekonomi, sambil tetap mempertahankan komitmen terhadap keunggulan dan keberlanjutan," kata Rizki.
Selain itu, IIF menerapkan praktik bisnis berkelanjutan dan baru-baru ini menerima berbagai penghargaan, termasuk HR Excellence Awards 2025 untuk kategori Excellence in Employee Engagement, Best ESG Service Provider, Most Innovative Treasury Initiatives, hingga Most Trusted Infrastructure Partner.
3. PT IIF berikan pendanaan di bidang infrastruktur

PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) adalah lembaga keuangan swasta non-bank yang bergerak di bidang pembiayaan infrastruktur dan layanan konsultasi, dikelola secara profesional, serta berfokus pada proyek-proyek infrastruktur yang layak secara komersial. IIF didirikan pada 15 Januari 2010 atas inisiatif Pemerintah Republik Indonesia bersama sejumlah lembaga keuangan internasional.
Saat ini, kepemilikan IIF terdiri dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) (Persero), Asian Development Bank (ADB), International Finance Corporation (IFC) yang merupakan bagian dari World Bank, Deutsche Investitions- und Entwicklungsgesellschaft (DEG) yang sepenuhnya dimiliki oleh KfW, serta Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).


















