Ini Alasan Belanja Bahan Pangan Online Bisa Jadi Ladang Bisnis Baru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pola konsumsi masyarakat berubah sejak pandemik COVID-19. Menurut Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) Slamet Budijanto, terjadi peningkatan belanja bahan pangan melalui e-commerce.
"Saat ini semua serba online, oleh karena itu kita harus mengerti bagaimana behavior konsumen berubah. Di era online ini, salah sedikit saja bisa terpeleset dengan begitu dinamisnya produk pangan aman dan berkualitas," kata Slamet dalam diskusi webinar IPB sore ini, Kamis (18/6).
1. Belanja bahan pangan di e-commerce jadi tren sejak awal pandemik
Perubahan gaya belanja offline ke online, imbuh Slamet, bisa menjadi peluang bisnis. Saat ini belanja bahan pangan di e-commerce tengah marak, terutama saat awal COVID-19 diumumkan.
"Peluangnya ke arah sana, apalagi 60 persen penduduk kita adalah kaum millennial. Jadi harus ada cara bagaimana menyapa customer dengan gaya baru," ucapnya.
Baca Juga: CMO Lazada: Pandemik Ubah Pola Belanja dari 'Wants' Jadi 'Need'
2. Sebanyak 30 persen masyarakat memilih belanja online
Editor’s picks
Berdasarkan riset Nielsen, kata Slamet, sudah 30 persen orang yang memilih belanja online. Apabila jumlah penduduk Indonesia 250 juta saja, itu sudah melebihi jumlah penduduk Malaysia.
"Jangan pernah kecewakan konsumen. Apa yang dijanjikan harus dipenuhi," kata Slamet.
3. Pengusaha harus menjaga brand yang dimiliki
Oleh sebab itu, lanjutnya, membangun kesadaran sangat penting. Pengusaha harus berupaya menjaga brand yang dimiliki. Tak hanya di industri pangan, melainkan di semua sektor.
"Influencer juga sangat besar pengaruhnya ke perilaku konsumen. Setidaknya bersahabatlah dengan influencer agar tidak dihujat," ungkapnya.
Baca Juga: Dari UMKM Hingga Brand Besar Pindah ke Online Selama Pandemik COVID-19