Indonesia Jual 5 Unit Pesawat N219 ke Kongo

- PTDI jual 5 pesawat N219 ke Setdco Group untuk Kongo.
- Afrika butuh pesawat regional, N219 didesain khusus untuk penerbangan di medan sulit.
- Kontrak baru akan memperkuat hubungan Indonesia-Afrika dan ekspansi pasar PTDI di Afrika.
Jakarta, IDN Times - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) telah mengamankan kontrak penjualan lima unit pesawat N219 dengan Setdco Group untuk Pemerintah Republik Demokratik Kongo.
Kontrak penjualan tersebut ditandatangani Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan dan CEO Setdco Group Setiawan Djody dan disaksikan oleh Menteri PPN RI/Bappenas Suharso Monoarfa serta Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti di Bali International Convention Center (BICC), The Westin Bali Resort, Nusa Dua, Bali, Selasa (3/9/2024).
“Kongo akhirnya memborong pesawat made in Indonesia N219 Nurtanio sebanyak 5 unit. Pemerintah Kongo juga ingin belajar bagaimana menyusun perencanaan bagaimana Indonesia bisa sampai seperti hari ini dan mereka kagum. Indonesia sendiri juga akan belajar ke Kongo untuk pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA). Pemerintah tentu membuka ruang untuk berbagi ilmu demi Pembangunan kedepan,” ujar Suharso dalam pernyataan resmi, dikutip Rabu (4/9/2024).
1. Potensi Afrika pada pasar aviasi

Afrika memiliki potensi besar untuk pertumbuhan pasar aviasi, dengan kebutuhan signifikan terhadap pesawat-pesawat regional yang harus mampu beroperasi di bandara-bandara dengan infrastruktur belum optimal.
Pesawat N219 produksi PTDI pun didesain khusus untuk penerbangan perintis di medan yang sulit dan memiliki keunggulan untuk memenuhi kebutuhan di Afrika.
“Kami menargetkan pesawat N219 tidak hanya untuk pasar domestik, tetapi juga untuk internasional, terutama di kawasan Asia Pasifik dan Afrika. Dengan pesawat N219, kami memberikan solusi transportasi udara yang suitable untuk memenuhi kebutuhan di beberapa wilayah di Afrika. Ini juga merupakan bagian dari komitmen kami untuk mendukung pembangunan ekonomi melalui peningkatan konektivitas antar wilayah,” kata Gita.
2. Mempererat hubungan bilateral RI-Afrika

Kontrak pengadaan baru pesawat N219 dengan Setdco Group diyakini akan menciptakan dampak signifikan dalam penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Afrika.
Adapun secara keseluruhan, langkah ini tidak hanya memperluas pasar PTDI di Afrika, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis bagi negara-negara Afrika.
Gita mengatakan, kontrak pengadaan baru pesawat N219 itu juga menjadi salah satu capaian prestasi penting PTDI dalam memperluas pangsa pasar internasional, terutama di Afrika.
Sebelumnya PTDI telah memperoleh kontrak pesawat N219 sebanyak 6 unit dari Kementerian Pertahanan RI untuk end user TNI AD.
“Dalam hal ini, PTDI terus berupaya agar pesawat N219 dapat masuk ke segmen komersial dan pemerintah sipil dalam negeri, maupun luar negeri hingga pada akhir tahun 2023 lalu PTDI memperoleh Letter of Intent (LoI) sebanyak 25 unit pesawat N219 untuk digunakan di China,” ujar Gita.
3. PTDI jual pesawat militer untuk Senegal

Sebelumnya, PTDI dan A.D. Trade Belgium Company, mitra Pemerintah Republik Senegal dan Republik Demokratik Kongo dalam pengembangan usaha di bidang militer menandatangani tangani Framework Agreement untuk pengadaan 2 (dua) unit pesawat CN235-220 Military Transport untuk end user Angkatan Udara Kongo dan kontrak perawatan Periodic Inspection 4-Year untuk 2 (dua) unit pesawat CN235-220 milik Angkatan Udara Senegal.
Pesawat CN235-220 merupakan salah satu produk unggulan PTDI yang telah digunakan di berbagai negara.
“PTDI sudah melakukan ekspor CN235 ke negara-negara Afrika sejak awal tahun 2000, Burkina Faso ada 1, Guinea ada 1, dan Senegal ada 3,” kata Gita.
Kolaborasi pembangunan global ini adalah salah satu dari banyak inisiatif yang didorong Pemerintah Indonesia untuk memperdalam hubungan bilateral dengan negara-negara Afrika.
“Dengan mengembangkan kerja sama di sektor aviasi dan transportasi, diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang bagi peningkatan investasi, perdagangan dan pertukaran teknologi antar kedua kawasan,” kata Gita.