Indonesia Punya 2.400 Startup, Jokowi: Peringkat 6 Terbesar di Dunia

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan perusahaan rintisan atau startup di Indonesia saat ini mencapai 2.400 entitas. Itu menjadikan Indonesia di peringkat ke-6 negara dengan jumlah startup terbanyak.
"Kita berada dalam peringkat ke-6 negara dengan jumlah startup terbesar di dunia. Kita punya lebih dari 2.400 startup," kata Jokowi dalam Opening Ceremony of Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia 2023, Senin (8/5/2023).
1. Indonesia jadi pemain utama ekonomi digital di ASEAN

Jokowi memaparkan, ekonomi dan keuangan digital di Indonesia bisa dioptimalkan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru. Sebab, pangsa pasarnya sangat besar, mencapai 40 persen dari total transaksi ekonomi digital ASEAN.
"Dan Indonesia bisa terus berperan sebagai pemain utama di ASEAN, potensi untuk tumbuh semakin maju juga sangat besar," ujarnya.
2. Nilai ekonomi digital Indonesia bakal tembus 315 miliar dolar AS

Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia bertumbuh selaras dengan penetrasi internet di dalam negeri yang juga mengalami pertumbuhan, dengan capaian 76,8 persen.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut nilai ekonomi digital Indonesia juga diproyeksikan mencapai 130 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2025.
"Dan akan terus tumbuh mencapai sekitar 315 miliar dolar AS di tahun 2030," sambung Jokowi.
3. Pemerintah tekankan pentingnya sains dan teknologi

Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya mengatakan, peningkatan pesat jumlah startup di Indonesia mencerminkan terciptanya akselerasi pengembangan ekonomi digital.
Dalam mengakselerasi hal tersebut, pemerintah memberikan berbagai dukungan terhadap pengembangan aspek fundamental termasuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
“Fokus pada sains dan teknologi menjadi sangat penting, karena ini adalah nilai tambah. Transformasi digital, teknologi AI, Metaverse, AR/VR, dan Robotic diharapkan juga bisa ada showcasing-nya di tempat ini,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Senin (6/2/2023).