Inflasi Jadi Biang Kerok Kenaikan Harga PS5 di Sejumlah Negara
Jakarta, IDN Times - Selain keberadaannya di pasaran yang makin sulit ditemukan, Sony PlayStation 5 (PS5) juga dilaporkan bakal mengalami kenaikan harga. Kenaikan PS5 sendiri dikarenakan tingkat inflasi di sejumlah negara yang melejit signifikan.
Pejabat tinggi Sony Interactive Entertainment (SIE), Jim Ryan, menyatakan pihaknya telah merekomendasikan untuk menaikkan harga eceran konsol PS5 di sejumlah belahan dunia seperti Eropa, Inggris, Jepang, Cina, Australia, Meksiko dan Kanada.
"Berdasarkan kondisi ekonomi yang menantang seperti saat ini, SIE telah membuat keputusan sulit untuk menaikkan harga eceran PlayStation 5 yang direkomendasikan di pasar tertentu," kata Ryan dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Al Jazeera pada Sabtu (27/8/2022).
1. Sony Interactive Entertainment fokus atasi permasalahan kurangnya pasokan PS5 di pasaran
Dikatakan Ryan, prioritas utama Sony Interactive Entertainment saat ini adalah mengatasi krisis pasokan konsol yang membuat PS5 sulit dibeli di pasaran.
Harga ritel PS5 digital edition di Eropa sendiri nantinya akan dibanderol dengan harga 450 dolar AS atau setara dengan Rp6,6 juta. Harga tersebut naik dari sebelumnya yakni 398 dolar AS atau setara dengan Rp5,9 juta.
2. Daftar harga PS5 di sejumlah negara
Konsol PS5 sendiri ketika dijual di Inggris akan dibanderol seharga 462 dolar AS atau setara dengan Rp6,8 juta naik dari 421 dolar AS atau setara dengan Rp6,2 juta.
Di Jepang sendiri harga PS5 seharga 49,478 yen atau setara dengan 363 dolar AS, naik dari 43.978 yen.
3. Kenaikan PS5 imbas dari laju inflasi di sejumlah negara
Sedangkan, konsumen PS5 di AS bisa sedikit bernafas lega. Pasalnya, kenaikan unit PS5 di negeri Paman Sam tidak akan terjadi. Sony Interactive Entertainment sendiri tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai tidak ada kenaikan harga konsol PS5 di Amerika Serikat.
Sebelumya, Sony Interactive Entertainment menyatakan kenaikan konsol PS5 dikeranakan sejumlah hal. Mulai dari tingkat inflasi di sejumlah negara yang mengalami kenaikan signifikan. Hingga, tren pasar mata uang yang terus mengalami penurunan.