Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan awal pekan, Senin (4/11/2024) sore.
Berdasarkan data dari Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp15.752,5 per dolar AS, melemah sebesar 20,5 poin atau 0,13 persen dibandingkan penutupan Jumat (1/11/2024), di level Rp15.732.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar mata uang Garuda pada 4 November 2024 tercatat di level Rp15.751 per dolar AS.
Posisi rupiah tersebut melemah dibandingkan pada 1 November 2024 yang berada di level Rp15.723. Dengan demikian, rupiah mengalami pelemahan sebesar 28 poin.
Jisdor adalah kurs referensi resmi yang dirilis oleh Bank Indonesia. Kurs ini menunjukkan nilai tukar rata-rata rupiah terhadap dolar AS yang didapatkan dari transaksi antarbank di pasar valas.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyampaikan, para investor bersiap menghadapi perubahan penting dalam ekonomi global minggu ini seiring pemilihan presiden AS.
Para investor juga bersiap terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed). Sebab, hal itu dapat memengaruhi imbal hasil obligasi.
"Pasar mengambil beberapa isyarat positif dari pembacaan penggajian nonpertanian AS yang lebih lemah dari perkiraan pada hari Jumat, yang semakin memperkuat taruhan bahwa pasar tenaga kerja yang mendingin akan membawa lebih banyak pemotongan suku bunga dari Federal Reserve," ujarnya.
Ibrahim menyampaikan pada perdagangan sore ini, rupiah ditutup melemah sebesar 21 poin di level Rp15.753 per dolar AS, setelah sempat melemah hingga 45 poin.
Untuk perdagangan Selasa (5/11/2024), Ibrahim memproyeksikan rupiah akan bergerak fluktuatif, namun diperkirakan akan ditutup menguat dalam rentang Rp15.690 hingga Rp15.770 per dolar AS.