Iran-Israel Memanas, Erick Minta BUMN Lakukan 5 Hal Ini

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN, Erick Thohir, mewanti-wanti BUMN atas gejolak dunia setelah Iran menyerang Israel pada Sabtu, (13/4/2024) lalu.
Melihat eskalasi konflik itu, Erick mengirim pesan melalui WhatsApp kepada seluruh direktur utama (dirut), direktur keuangan (dirkeu), dan direktur risiko bisnis atau business risk untuk melakukan lima hal.
“Ya saya sudah bikin, dalam tanda kutip bukan suratlah ya, tapi WA kepada seluruh direksi untuk mengingatkan beberapa hal,” kata Erick kepada awak media di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (17/4/2024).
1. Dampak eskalasi konflik Iran-Israel yang harus diwaspadai BUMN

Erick mengatakan, dampak eskalasi konflik Iran dengan Israel yang harus dipantau BUMN adalah menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS), harga pangan, dan juga harga minyak dunia.
“Bahwa tentu dengan situasi dinamika global hari ini yang di mana juga mungkin dolar menguat, kita mesti prediksi 5 bulan ke depan seperti apa. Apakah dolar tetap seperti ini, atau nanti ada stabilitas-stabilitas baru. Lalu pangan seperti apa,” tutur Erick.
2. Lima hal yang diminta Erick kepada direksi BUMN buat antisipasi

Untuk mengantisipasi dampak tersebut, Erick meminta BUMN melakukan lima hal ini:
- Meninjau ulang biaya operasional (operational expenditure).
- Meninjau ulang belanja modal (capital expenditure).
- Meninjau utang-utang yang akan jatuh tempo.
- Meninjau rencana aksi korporasi (corporate action).
- Melakukan uji stres atau stress test untuk mengetahui bagaimana kondisi BUMN di tengah eskalasi konflik di Iran-Israel.
“Ya termasuk juga test stress, maksudnya nge-tes si masing-masing perusahaan ini bagaimana kondisinya dengan situasi-situasi dinamika hari ini. Tidak hanya dolar saja, supply chain, macam-macam. Jadi saya sudah kirim WA, tapi bukan surat,” ujar Erick.
3. BUMN diminta beri laporan ke Erick dalam 1-2 minggu

Erick pun meminta para direksi BUMN memberikan laporan hasil stress test dalam 1-2 minggu ke depan.
“Semua dong, semua dirut, semua direksi keuangan, business risk, untuk ngingetin dan saya minta nanti satu-dua minggu lagi mereka coba bikin laporan,” tutur Erick.