Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jadi Juri, Rhenald Kasali Beberkan Fakta-fakta Award untuk Jiwasraya

Asuransi Jiwasraya. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Jakarta, IDN Times - Pakar bisnis Rhenald Khasali yang menjadi dewan juri pemberian penghargaan BUMN Branding and Marketing Award 2018 buka suara soal award yang didapat PT Jiwasraya. Kata dia, penghargaan untuk perusahaan asuransi pelat merah itu diberikan sebelum skandal keuangannya terbongkar. 

Penghargaan juga diberikan untuk produk perusahaan, bukan investasinya. "Fraud yg terjadi di Jiwasraya terjadi pada sisi investasi," katanya kepada IDN Times, Senin (30/12).

1. Juri tak menerima informasi bahwa produk Jiwasraya bermasalah

(BUMN Award yang diterima oleh Jiwasraya di tahun 2018) Istimewa

Kemudian Rhenald menjelaskan, pada Mei 2018 saat mantan direktur utama BRI, Asmawi menjadi direktur utama Jiwasraya, ia melakukan pembenahan manajemen termasuk produk perusahaan.

"Juri tak menerima informasi kalau ada yang mengatakan sejak itu sudah bermasalah. Sebab kalau bermasalah harusnya produk itu sudah dilarang oleh otoritas, dalam hal ini adalah OJK," ujar Renald.

2. Laporan keuangan 2016 yang diterima oleh juri mengalami keuntungan

(Penghargaan Jiwasraya dari Majalah SWA tahun 2016) Situs resmi Jiwasraya

Rhenald mengungkapkan, saat melakukan penilaian pihaknya menerima laporan keuangan tahun 2016 Jiwasraya yang diumumkan tahun 2017 oleh kantor akuntan publik dan Price Waterhouse Coper (PWC). Kala itu keuangan Jiwasraya diklaim mengalami untung.

"PT Jiwasraya dinyatakan untung Rp 1,6 triliun. Lalu tahun buku 2017 (diumumkan direksi lama pada tahun 2018 dan menjadi acuan award), disampaikan direksi (inhouse report) bahwa Jiwasraya mengalami keuntungan," ujarnya.

3. PWC mengkoreksi pernyataan direksi Jiwasraya yang sempat mengklaim mengalami keuntungan

Antara Foto

Lalu setelah award diberikan, kata Rhenald, PWC mengkoreksi pernyataan direksi sebelumnya. Hasil audit yang baru keuntungan Jiwasraya hanya mencapai Rp360 miliar.

Rhenald mengungkapkan kini ia menjadi bertanya bagaimana bisa perusahaan yang diaudit selalu positif, namun terjadi gagal bayar dan cashflow negatif, seperti informasi yang saat ini beredar.

"Ini baru terungkap belakangan. Artinya ada sisi gelap yang perlu dibuka pada sisi investasi," jelasnya.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Umi Kalsum
Auriga Agustina
Umi Kalsum
EditorUmi Kalsum
Follow Us