Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jerman Ciptakan Jembatan Antara Blockchain dan Euro

default-image.png
Default Image IDN

Jakarta, IDN Times – Otoritas Jerman telah mengembangkan teknologi yang memungkinkan investor untuk membeli dan menjual sekuritas di blockchain dengan imbalan uang bank sentral. Langkah ini menjembatani kesenjangan antara dua dunia yang dulunya tampak tidak dapat didamaikan.

Ada banyak institusi swasta dan publik di seluruh dunia yang telah bereksperimen dengan menggunakan teknologi buku besar terdistribusi (DLT), teknologi yang mendukung Bitcoin dan mata uang kripto lainnya, untuk menyelesaikan perdagangan dengan uang resmi ini.

1. Solusi pertama

Foto hanya ilustras. (Pexels.com/Pixabay)

Bundesbank, yang bermitra dengan Deutsche Börse dan badan utang pemerintah Jerman untuk proyek ini, mengatakan pada Rabu (24/3/2021) bahwa solusinya adalah yang pertama yang memungkinkan mereka yang menjual sekuritas di blockchain, untuk menerima pemasukan dari akun mereka di bank sentral.

Teknologi tersebut dapat ditingkatkan ke seluruh zona euro segera dan jauh sebelum euro digital dari Bank Sentral Eropa (ECB) diluncurkan, katanya.

“Para peserta telah menunjukkan bahwa mungkin untuk membangun jembatan teknologi antara teknologi blockchain dan sistem pembayaran konvensional untuk mentransaksikan sekuritas dalam uang bank sentral tanpa perlu membuat mata uang digital bank sentral,” kata Bundesbank, mengutip Channel News Asia, Rabu.

2. Uji coba transaksi

mhlnews
mhlnews

Selama uji coba, obligasi pemerintah bertenor 10 tahun diterbitkan di blockchain dan diperdagangkan. Dalam mode uji coba itu ada enam bank yang berpartisipasi, yaitu Barclays, Citibank, Commerzbank, DZ Bank, Goldman Sachs dan Société Générale.

Perdagangan dilakukan di blockchain dengan bantuan “rantai pemicu (trigger chain)” yang menghubungkan aset pada buku besar yang didistribusikan dengan sistem pembayaran zona euro, yang dikenal sebagai Target 2.

3. Skeptis pada bank sentral

Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) dan Mantan Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde - ICom/AM IMF-WBG/Puspa Perwitasari

Pihak yang mendukung cryptocurrency sering kali skeptis terhadap bank sentral. Mereka menganggap token mereka sebagai mata uang yang unggul karena tidak dapat dicetak dan didevaluasi sesuka hati.

Di sisi lain berbagai bank sentral terus mencoba menciptakan cryptocurrency resmi sendiri, termasuk Bank Sentral Eropa (ECB) yang sedang menjajaki pembuatan euro digital. Mata uang ini kemungkinan akan didasarkan pada blockchain. Tujuan penciptaannya adalah untuk melengkapi uang tunai dalam lima tahun ke depan.

Namun demikian, Bundesbank yang mendukung proyek tersebut, mengatakan hal itu dapat mengguncang sektor perbankan dengan menarik deposan pada saat krisis.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rehia Sebayang
EditorRehia Sebayang
Follow Us