Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jokowi: Jika RI Masih Minus di Kuartal III, Kita akan Masuk ke Resesi

Presiden Jokowi memberi sambutan di acara Aksi Nasional Pencegahan Korupsi, Rabu (26/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta angka pertumbuhan ekonomi lebih digenjot lagi. Sebab, di kuartal II, pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,3 persen.

Jokowi pun mengingatkan jika Indonesia masih berada di posisi minus pada kuartal III, maka akan masuk ke dalam jurang resesi.

"Kuartal ketiga, kita masih punya satu bulan, Juli, Agustus, September. Kita masih punya kesempatan September ini, kalau kita masih dalam posisi minus artinya kita masuk ke resesi," kata Jokowi dalam rapat terbatas yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (1/9/2020).

1. Belanja barang dan modal menjadi cara untuk mencegah Indonesia masuk jurang resesi

Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas Mengenai Penanganan COVID-19 dan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (24/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Oleh karena itu, guna mencegah terjadinya resesi, Jokowi meminta agar belanja barang dan modal dipercepat. Hal itu penting untuk meningkatkan konsumsi masyarakat.

"Percepat belanja barang, modal, belanja bansos, betul-betul disegerakan sehingga bisa meningkatkan konsumsi masyarakat dan meningkatkan ekonomi di daerah," ucap dia.

2. Jokowi ingin realisasi APBD segera dilakukan

Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas Mengenai Penanganan COVID-19 dan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (24/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Kemudian, orang nomor satu di Indonesia itu menyebut, dari data per 27 Agustus 2020, rata-rata belanja APBD masih 44 persen. Sementara, belanja untuk kabupaten/kota mencapai 48,8 persen.

"Hati-hati mengenai ini, angka ini saya kira bisa kita lihat, belanja barang dan jasa realisasi berapa, modal berapa, bansos berapa," tutur dia.

3. Jokowi akui selalu pantau realisasi APBD setiap harinya

Presiden Jokowi memberi sambutan di acara Aksi Nasional Pencegahan Korupsi, Rabu (26/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Terkait realisasi APBD tersebut, Jokowi mengaku selalu memantaunya setiap hari. Ia pun memantau realisasi anggaran dari Aceh, Sumatera Utara, hingga DKI Jakarta.

"Dilihat Aceh realisasi barang dan jasa berapa, Sumatera Utara baru berapa persen, Bengkulu juga dilihat baru berapa persen, Sumatera Barat sudah berada di atas 50 persen, 52 persen saya kira angka2 ini betul2 kita cermati," ucap dia.

"DKI Jakarta barang dan jasa sudah tinggi 70 persen, modal juga 90 persen, yang lain yang masih di angka-angka 10, 15 persen apalagi bansos masih 0 itu betul-betul dilihat benar angka-angka ini," kata Jokowi melanjutkan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us