Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jokowi Klaim COVID-19 di RI Masih Terkendali Dibanding Negara Lain

Presiden Jokowi memberi sambutan di acara Aksi Nasional Pencegahan Korupsi, Rabu (26/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menggelar rapat terbatas bersama para kepala daerah terkait penanganan COVID-19. Dalam arahannya, Jokowi menyebut bahwa kasus virus corona di Indonesia bila dibandingkan negara lain masih terkendali.

Kendati begitu, ia tetap meminta kepada para gubernur agar lebih berhati-hati pada penyebaran kasus COVID-19. Dia juga menginstruksikan kepada seluruh gubernur untuk selalu melihat data perkembangan kasus virus corona di daerahnya masing-masing.

1. Jokowi minta semua gubernur selalu pantau data perkembangan COVID-19

Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Yogyakarta, Jumat (28/8/2020) (Dok.Biro Pers Kepresidenan)

Melalui video conference, Jokowi mengingatkan para gubernur untuk selalu mengikuti perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia. Terutama data di daerah mereka masing-masing.

"Hati-hati, saat ini berbagai negara kembali terjadi tren peningkatan kasus positif, baik di negara-negara Eropa dan juga kawasan Asia," kata Jokowi dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (1/9/2020).

2. Jokowi klaim kasus COVID-19 di Indonesia masih terkendali dibandingkan negara lain

Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas Mengenai Penanganan COVID-19 dan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (24/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Meskipun peningkatan kasus COVID-19 tengah terjadi di negara-negara lain, namun mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut perkembangan kasus di Indonesia masih terkendali bilang dibandingkan negara lainnya. Hal itulah yang diminta Jokowi untuk selalu dijaga.

"Walaupun ada beberapa peningkatan kasus positif di beberapa daerah, tapi bila dibandingkan negara-negara lain, Indonesia masih terkendali," jelasnya.

"Ini yang harus kita jaga bahwa pengendalian manajemen COVID ini betul-betul masih dalam posisi terkendali," Jokowi melanjutkan.

3. Jokowi peringatkan tentang kasus kematian di Indonesia yang lebih besar dari rata-rata dunia

Presiden Jokowi luncurkan Banpres Produktif, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (24/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Kemudian, Jokowi memaparkan tentang data perkembangan COVID-19 hingga 31 Agustus 2020. Kasus positif di Indonesia sendiri saat ini sudah mencapai 174.796, tetapi Jokowi bersyukur angka kesembuhannya juga cukup tinggi.

"Kemarin jumlah kasus positif di negara kita 175 ribu dari 2,2 juta tes yang telah kita lakukan, dan alhamdulilah tingkat kesembuhan case, recovery rate juga semakin meningkat. Dari dulu kita ingat bulan April 15 persen, sekarang di bulan Agustus 72,1 persen," ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi mengatakan kasus aktif yang dalam perawatan juga menurun di bulan Agustus. Hal itu dibandingkan sejak bulan April lalu.

"Kasus aktif atau masih dalam perawatan juga menurun dari 77 persen di bulan April menjadi sebesar 23,69 di bulan Agustus, ini lebih baik dari rata-rata dunia yaitu sebesar 27 persen," ungkapnya.

Namun, untuk kasus meninggal, Jokowi memberi peringatan karena persentase kematian di Indonesia lebih tinggi dari dunia.

"Ini hati-hati, case fatality rate di Indonesia meskipun mengalami penurunan 7,83 di bulan April jadi 4,2 di bulan ini, kita masih punya PR besar untuk menurunkan lagi karena angka fatality rate di negara kita masih lebih tinggi dibanding fatality rate global yang berada di angka 3,6 persen," jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
Bayu Aditya Suryanto
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us