Jokowi Lemas Hitung Nilai Emas Freeport: 50 Tahun Dibawa ke Mana?

- Presiden Jokowi mengungkapkan perkiraan nilai emas dalam konsentrat tembaga Freeport sangat besar jika dihitung dalam rupiah.
- Jokowi mempertanyakan ke mana konsentrat tembaga dibawa selama lebih dari 50 tahun sebelum adanya smelter di dalam negeri.
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengungkapkan perkiraan nilai emas yang terkandung dalam konsentrat tembaga Freeport sangat besar jika dihitung dalam rupiah.
Jokowi bercerita ketika mencoba menghitung nilai tersebut, dirinya merasa terkejut karena jumlahnya yang sangat besar. Bahkan, dia mengaku sampai merasa lemas setelah melihat perhitungan tersebut.
"Perkiraan saya, iseng-iseng saya tanya ke bawah-bawah, besar sekali dirupiahkan. Saya pernah merupiahkan langsung lemes saya," kata Jokowi dalam Kompas100 CEO Forum Tahun 2024, dikutip Sabtu (12/10/2024).
1. Jokowi soroti kemana larinya emas Freeport selama 50 tahun

Jokowi mempertanyakan, ke mana konsentrat tembaga tersebut dibawa selama lebih dari 50 tahun sebelum adanya smelter di dalam negeri. Smelter adalah fasilitas atau pabrik untuk mengolah dan memurnikan bijih logam, seperti tembaga, emas, atau perak.
Dia juga menyoroti dalam konsentrat tersebut terdapat emas, yang merupakan bagian dari potensi besar yang selama ini belum sepenuhnya dimanfaatkan di dalam negeri.
"Freeport itu sekarang sudah memiliki smelter dengan kapasitas 3 juta ton konsentrat tembaga di Gresik, betul Pak (Dirut PTFI, Tony Wenas)? Pertanyaan saya selama 50 tahun lebih konsentrat itu dibawa ke mana? Tapi bukan Pak Tony. Tiga juta ton konsentrat tembaga yang di dalamnya juga ada emasnya," ujarnya.
2. Jumlah emas produksi Freeport akan ketahuan usai smelter beroperasi

Jokowi memperkirakan emas yang diangkut dari konsentrat tembaga Freeport bisa mencapai 40 hingga 50 ton per tahun. Dia menegaskan tanpa adanya smelter, jumlah pasti emas yang terkandung sulit untuk diketahui.
Namun, dengan Freeport Indonesia yang kini memiliki kapasitas smelter, produksi emas akan lebih jelas terpantau. Jokowi menyebutkan smelter tersebut beroperasi penuh mulai Januari 2025, dan hasil produksinya akan terlihat pada akhir tahun depan.
"Kita tunggu di Desember tahun depan berapa ton ya produksinya ya," ujar dia.
3. Jokowi bersyukur kini PTFI mayoritas milik RI

Terlepas dari itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan Indonesia mengambil alih 51 persen saham Freeport Indonesia.
Jokowi juga mengisyaratkan kepemilikan Indonesia atas perusahaan tambang tersebut kemungkinan akan meningkat dalam waktu dekat, menandakan adanya potensi penambahan saham yang akan dikuasai oleh negara.
"Kita juga bersyukur Freeport sudah bisa kita ambil alih 51 persen dan sebentar lagi akan tambah lagi," ucap dia.