Jokowi Resmikan Groundbreaking Pabrik Bahan Baku Baterai di Gresik

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meresmikan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan pabrik foil tembaga milik PT Hailiang Nova Material Indonesia di Gresik, Jawa Timur.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada siang sore hari ini, kita lakukan groundbreaking proyek pembangunan pabrik foil tembaga PT Hailiang Nova Material Indonesia secara resmi saya nyatakan dimulai," ujar Jokowi dalam pernyataannya yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (20/6/2023).
Jokowi berharap, pembangunan pabrik dapat segera selesai pada 2024.
"Semoga betul-betul sebelum 12 bulan pabrik ini sudah selesai dan bisa berproduksi," ucap dia.
1. Harap pabrik bisa ciptakan tenaga kerja

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap, bila pabrik foil tembaga ini selesai dibangun, bisa menciptakan tenaga kerja. Sehingga, dapat mengurangi angka pengangguran, khususnya di wilayah Gresik.
"Bisa menyerap tenaga kerja, memberikan peluang kerja pada masyarakat di Provinsi Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Gresik dan kita harapkan ini juga bisa memberikan dorongan agar negara kita bisa menjadi negara maju," kata dia.
2. Pabrik terbesar se- Asia Tenggara

Dalam kesempatan itu, Menteri Koordinator Bidng Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pabrik foil tembaga itu merupakan yang terbesar se-Asia Tenggara.
"Adalah pabrik foil tembaga pertama di Indonesia dengan kapasitas terbesar di Asia Tenggara. Kita berhasil mengalahkan Vietnam, Meksiko, Amerika Serikat dan Hungaria dalam pemilihan lokasi ini, karena mereka waktu itu punya pilihan," ucap Luhut.
3. Target selesai dalam waktu 12 bulan dan bisa menjadi rekor tercepat

Lebih lanjut, Luhut mengatakan, target pembangunan pabrik tersebut selesai dalam waktu 12 bulan. Menurutnya, bila selesai tepat waktu, akan menjadi rekor pembanguan pabrik foil tembaga tercepat.
"Oleh karena itu, kami dari para pembantu Bapak (Presiden), semua dan juga daerah akan memberikan dukungan penuh. Dalam hal ini percepatan perizinan, pemberian isentif seperti masterlist dan tax holiday tidak boleh yang terlambat," kata dia.
Jumlah pekerja yang bisa diserap sekitar 1.950 orang dan 95 persennya adalah warga lokal.
"Sebagian besar dari mereka akan dilatih di Tiongkok selama 3-6 bulan itu perjanjian kami kemarin pak di Tiongkok. Hal ini untuk memastikan transfer teknologi dalam hal pengoperasian bisa dimulai," imbuhnya.