Kabar Gembira! Transaksi di Singapura Bisa Pakai QRIS Mulai November
Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) akan diimplementasikan di Singapura mulai November.
Sebelumnya, transaksi QRIS telah diimplementasikan lebih dulu di Thailand dan Malaysia.
"Jadi ke mana-kemana, kawan-kawan tinggal bawa HP bisa menggunakan QRIS untuk berbagai transaksi retail," kata Perry dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur, Jumat (20/10/2023).
1. Transaksi di Jepang, Korsel, India dan China akan bisa pakai QRIS

Deputi Gubernur BI Fillianingsih Hendarta menambahkan, setelah Singapura akan ada negara lain yang bisa menggunakan QRIS seperti Jepang, India, Korea Selatan (Korsel), dan China.
Ia menjelaskan, perkembangan implementasi QRIS di Malaysia dan Thailand terus meningkat, baik inbound maupun outbound.
"Kalau inbound turis Thailand ke Indonesia, kalau outbound turis Indonesia ke Thailand dan sebaliknya untuk Malaysia. Ini terutama terjadi transaksinya di destinasi wisata daerah bisnis, jadi di Jakarta, Bali, Jawa Timur, Jawa Barat," jelasnya.
2. Transaksi QRIS tumbuh 87,90 persen

Perry Warjiyo menambahkan, kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
Pada kuartal III 2023, nilai transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 10,34 persen (yoy), sehingga mencapai Rp116,54 triliun. Sementara nilai transaksi digital banking tercatat Rp15.148,71 triliun atau tumbuh sebesar 12,83 persen (yoy).
"Nominal transaksi QRIS tercatat tumbuh 87,90 persen (yoy) dan mencapai Rp56,92 triliun, dengan jumlah pengguna 41,84 juta dan jumlah merchant 29,04 juta di mana sebagian besar merupakan UMKM," jelasnya.
3. BI terus akselerasi digitalisasi

Bank Indonesia terus mendorong akselerasi digital sistem pembayaran dan perluasan kerja sama sistem pembayaran antarnegara, guna mendorong inklusi ekonomi keuangan dan memperluas ekonomi dan keuangan digital.
Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit mencapai Rp2.041,72 triliun atau turun sebesar 4,94 persen (yoy).
"Dari sisi pengelolaan uang Rupiah, jumlah Uang Kartal yang Diedarkan (UYD) pada triwulan III 2023 meningkat 6,16 persen (yoy), sehingga menjadi Rp961,59 triliun," jelasnya.
Selain itu, Bank Indonesia juga terus memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI melalui program pengedaran uang rupiah ke daerah Terluar, Terdepan, Terpencil (3T) serta kegiatan Kas Keliling, Kas Titipan dan Ekspedisi Rupiah Berdaulat.