Ilustrasi kapal (IDN Times/Sukma Shakti)
Greenpeace menyerukan untuk membuat pilihan yang akan menciptakan masa depan yang stabil seperti transisi cepat ke energi yang efisien dan terbarukan. Lembaga itu menyebut energi terbarukan sekarang merupakan bentuk listrik baru termurah yang mengurangi biaya bahan bakar fosil hampir di semua tempat di bumi.
“Kami sudah memiliki solusi dan mereka lebih murah dan lebih dapat dicapai daripada sebelumnya. Yang kita butuhkan hanyalah kemauan politik untuk secara cepat beralih ke energi terbarukan berkelanjutan yang damai dan berinvestasi dalam efisiensi energi. Ini tidak hanya akan menciptakan lapangan kerja, menurunkan tagihan energi, dan mengatasi krisis iklim, tetapi juga akan mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil impor yang memicu konflik di dunia,” kata Sune Scheller.
Rusia adalah pemasok bahan bakar fosil terbesar ke Uni Eropa (UE) dan pada tahun 2021 negara-negara Eropa membayar hingga 285 juta dolar AS per hari untuk minyak Rusia. Pada 2019, lebih dari seperempat impor minyak mentah UE dan sekitar dua perlima impor gas fosilnya berasal dari Rusia, begitu pula hampir setengah dari impor batu baranya. Impor energi UE dari Rusia bernilai 60,1 miliar euro pada 2020.
Dalam beberapa minggu terakhir, Greenpeace telah memprotes impor dengan protes dan tindakan di beberapa negara Uni Eropa.