Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kejar Ekonomi Tumbuh, Kadin: PR Pemerintah Meyakinkan Investor Masuk

Anindya Bakrie saat berkunjung ke kantor IDN HQ pada Jumat (19/7/2024). (IDN Times/Fauzan)
Anindya Bakrie saat berkunjung ke kantor IDN HQ pada Jumat (19/7/2024). (IDN Times/Fauzan)
Intinya sih...
  • Investasi kunci utama untuk target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen pada akhir 2024
  • Pertumbuhan lambat global mempengaruhi ekonomi Indonesia yang mengalami peralihan kepemimpinan
  • Kebijakan fiskal stabil diperlukan, sektor perdagangan perlu ditingkatkan dengan hilirisasi komoditas ekspor
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memandang investasi sebagai kunci utama jika pemerintah ingin merealisasikan target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen pada akhir 2024.

Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia, Anindya Bakrie mengungkapkan, pemerintah punya PR meyakinkan para investor untuk bisa berinvestasi di Indonesia yang tengah menghadapi masa peralihan kepemimpinan dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo ke Prabowo Subianto mulai Oktober nanti.

"Saya rasa pertumbuhan ekonomi sangat tergantung dengan investasi. Jadi investasi ini hubungannya dengan keyakinan. Bagaimana kita bisa memastikan keyakinan kita dengan investasi itu baik ya kita mesti keliling kepada para investor, termasuk investor lokal," kata Anindya saat berkunjung ke Kantor IDN di Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2024).

1. Kebijakan fiskal mesti dijaga

idntimes
idntimes

Selain itu, pria yang karib disapa Anin itu turut menjelaskan bahwa saat ini dunia tengah mengalami pertumbuhan lambat atau dia sebut sebagai slowbalisation. Hal itu membuat pertumbuhan ekonomi di berbagai negara cenderung moderat dan bahkan tidak merata.

Di sisi lain, Indonesia baru saja selesai menggelar pemilihan umum dan tengah menuju pemilihan kepala daerah (pilkada) serta tengah menanti pemerintahan baru mulai Oktober 2024.

Maka dari itu, guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil dan lebih tinggi dari tahun sebelumnya diperlukan kepastian agar kebijakan fiskal tetap stabil.

"Kebijakan fiskal ini sedang dipastikan bahwa tetap stabil karena gimana juga peralihan peralihan pemerintahan ini penting dijaga, kenapa? Karena di tahun depan kita juga mesti menjalankan program-program baru ke depan," ujar Anin.

2. Perdagangan mesti ditingkatkan

ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain itu, Anin melihat bahwa sektor perdagangan perlu ditingkatkan pada semester-II 2024 guna mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi pada akhir tahun ini.

Pemerintah tetap perlu mengekspor komoditas yang sudah menjadi andalan, yakni minyak kelapa sawit dan batu bara. Namun, Anin mengingatkan pentingnya hilirisasi pada komoditas yang akan diekspor tersebut.

"Tapi kalau kita bisa meningkatkan nilai tambahnya, misalkan hilirisasi untuk ekspor ke stainless steel, apalagi materi pembuat baterai, nah ini besar sekali multiplikasinya buat trading kita," kata dia.

3. Proyeksi pertumbuhan ekonomi dari BI

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil rapat terbatas (ratas) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/6/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil rapat terbatas (ratas) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/6/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) optimis dengan mempertimbangkan berbagai perkembangan terbaru, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 akan berada dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen.

“Pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan berada dalam kisaran 4,7-5,5 persen,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (17/7/2024).

Perry menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap berada dalam kondisi baik, didorong oleh permintaan domestik yang kuat. Pada kuartal II-2024, produk domestik bruto (PDB) didukung oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.

Selain itu, ekspor barang meningkat, terutama pada produk manufaktur dan pertambangan, seperti logam, bijih logam, serta besi baja, yang diekspor ke negara mitra dagang utama seperti India dan China.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us