Kekayaan Terus Melejit, Bos Amazon Calon Triliuner Pertama Dunia

15 Mei 2020, 16:28 WIB

Jeff Bezos (Instagram/@jeffbezos)

Jakarta, IDN Times - Pendiri Sekaligus CEO Amazon, Jeff Bezos menuju puncak dalam deretan orang terkaya dunia. Ia berpotensi menjadi triliuner pertama pada 2026. Saat itu, usianya bakal menginjak 62 tahun.

Berdasarkan analisis situs ulasan perangkat lunak, Comparisun, yang dilansir dari Bussines Insider, Jumat (15/5), kekayaan Bezos telah meningkat 34 persen setiap tahunnya dalam lima tahun terakhir.

Kekayaan Bezos bahkan tidak terpengaruh saat ia menyerahkan saham Amazon senilai US$38 miliar kepada mantan istrinya, MacKenzie Bezos.

1. Kekayaan Bezos hingga awal Mei, diperkirakan mencapai Rp2.130 triliun

Ilustrasi dolar AS ( ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Dilansir dari Bloomberg, kekayaan Bezos diperkirakan mencapai US$143 miliar atau setara Rp2.130 triliun (kurs Rp2.130 triliun). Kekayaan Bezos melejit US$28 miliar dibanding bulan sebelumnya yang sebesar US$125 miliar.

Harta Bezos kian besar saat Amazon mampu mencatatkan omzet signifikan di kuartal I 2020. Dilansir dari New York Post, omzet Amazon saat pandemik COVID-19 mencapai US$75 miliar. Peningkatan omzet dipicu tingginya transaksi jual-beli barang online imbas kebijakan pemerintah untuk tetap di rumah.

2. Jack Ma hingga Mark Zuckerberg berpeluang menyusul Bezos

Bos Alibaba Group Jack Ma (ANTARA FOTO/M. Agung Rajasa)

Comparisun melakukan pengamatan terhadap 25 orang terkaya dunia. Menurut mereka, hanya 11 orang yang memiliki peluang realistis untuk menjadi triliuner semasa hidup mereka.

Di bawah Bezos, ada pendiri Alibaba Jack Ma yang diperkirakan menjadi triliuner di 2030, CEO Louis Vuitton Moet Hennessy (LVMH) Bernard Arnault diperkirakan juga manjadi triluner pada 2033, dan CEO Facebook Mark Zuckerberg berpotensi juga menyusul Bezos.

Zuckerberg disebut bisa jadi triliuner termuda. Jika ramalan Comparisun tepat, Zuckerberg diperkirakan bisa menjadi triliuner pada 2036, saat ia berusia 51 tahun.

3. Ironi kekayaan Bezos yang melejit di tengah pandemik COVID-19

Melejitnya kekayaan Bezos menjadi ironi lantaran terjadi pada masa pandemik COVID-19. Di Amerika Serikat, dalam dua bulan terakhir ada 36 juta warga mendaftarkan bantuan sosial khusus pengangguran karena mengalami PHK selama pandemik virus corona.

Bezos juga mendapat kritik yang besar lantaran perlakuan perusahaan terhadap pekerja di tengah situasi pandemik. Para pekerja telah melakukan beberapa protes atas kondisi kerja mereka dalam beberapa pekan terakhir.

Hal ini dipicu meningkatnya jumlah kasus COVID-19. Bahkan, seorang pekerja gudang Amazon meninggal dunia akibat terinfeksi COVID-19.