Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemenperin Usung Material Center, Bisa Dongkrak Serapan Timah RI

default-image.png
Default Image IDN
Intinya sih...
  • Kementerian Perindustrian membentuk Material Center untuk logam timah dan tembaga.
  • Material Center diharapkan dapat meningkatkan penyerapan produk hilirisasi timah dan tembaga dalam negeri.
  • Direktur Jenderal ILMATE menyatakan Material Center akan mendukung hilirisasi, mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku, dan memperkuat efisiensi rantai pasok.

Jakarta, IDN Times - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menginisiasi pembentukan Material Center untuk komoditas logam timah dan tembaga.

Menurut Direktur PT Timah Industri, Amin Haris, Material Center akan mendorong penyerapan logam timah dan tembaga dalam negeri.

“Melalui Material Center diharap dapat mendukung peningkatan penyerapan produk hilirisasi timah produksi kami, PT Timah Industri, yaitu tin solder dan tin chemical sehingga meningkatkan nilai tambah di dalam negeri," kata Amin dikutip Jumat, (8/11/2024).

1. Distribusi bahan baku lebih lancar

Ilustrasi pengukuran tembaga di PT STM. (Dok. PT STM)

Material Center itu juga dinilai bisa menjadi induk inovasi dan distribusi bahan baku yang terkoordinasi dengan baik.

“Kami mendukung penuh langkah strategis ini, karena akan memberikan dampak yang baik untuk industri tembaga dan timah di dalam negeri," ucap Amin.

2. Bisa geber hilirisasi logam

PT Timah Tbk (instagram.com/officialtimah)

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta mengatakan dengan Material Center, distribusi logam timah dan tembaga bisa lebih efisien, dan juga mendorong hilirisasi.

“Material Center ini akan mendukung hilirisasi, mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku, serta memperkuat efisiensi rantai pasok sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekspor produk bernilai tambah tinggi,” kata Setia.

3. Ketergantungan ekspor bahan mentah bisa dikurangi

Ilustrasi pekerja PT Timah Tbk (TINS). (dok. Timah)

Dengan menggenjot hilirisasi, maka ketergantungan ekspor logam dalam bentuk mentah bisa dikurangi. Setia menyebut, salah satu tantangan utama dalam industri tembaga dan timah adalah mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah. Saat ini, sebagian besar tembaga Indonesia diekspor dalam bentuk konsentrat dengan nilai tambah rendah.

Namun, mulai 1 Januari 2025 konsentrat tembaga dan lumpur anoda akan dilarang ekspornya.

“Hilirisasi harus menjadi fokus utama untuk menghasilkan produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi, seperti katoda tembaga, tin plate, dan produk hilir lainnya. Hal ini juga akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama di pasar internasional,” tutur Setia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us