Kementerian PUPR Jelaskan Penyebab Investor Belum Ada yang Masuk IKN

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjelaskan soal belum adanya investor yang masuk ke dalam proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Juru bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja menegaskan hal itu bukan berarti belum ada investor yang tertarik menanamkan uangnya di proyek IKN.
"Tempo hari kan memang investornya belum ada yang masuk, itu bukan belum ada yang tertarik, posisinya begitu lho," katanya kepada wartawan di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Selasa (2/5/2023).
1. Banyak investor yang sudah menyatakan minatnya

Endra memastikan bahwa sudah banyak investor yang berminat pada proyek pembangunan ibu kota baru Indonesia. Hanya saja, mereka tentu akan berhati-hati dalam mengucurkan uangnya ke dalam proyek IKN.
"Prinsipnya kan begini, investor sudah banyak yang minat, tapi investor ini kan sama dengan kalau kita mau naruh uang. Kan semua juga begitu, kalau kita jadi investor kan posisi pasti wait and see," ujarnya.
Investor umumnya menunggu untuk melihat apa yang dilakukan pemerintah pada proyek IKN. Dalam hal ini, tentu saja APBN dulu yang masuk ke dalam proyek IKN.
"Tidak ada di negara manapun proses pemindahan negara, investornya dulu yang masuk, pasti government subsidy dulu. Itu normal, jadi kalau itu (investor) sudah lihat keseriusan kesungguhan pemerintah, investor akan ikut," kata Endra.
2. Pemerintah susun tahap-tahap pembelian tanah di IKN buat investor

Saat ini, pemerintah sedang fokus menyusun tahapan pembelian tanah untuk proyek-proyek di IKN yang ditawarkan kepada investor. Prosesnya berada di bawah koordinasi Otorita IKN Nusantara.
"Masalahnya adalah pembelian tanahnya ini yang belum disiapkan oleh Otorita," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kepada awak media di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (28/4/2023).
Pihaknya sendiri mengaku sudah menyusun peta pembangunan IKN Nusantara dalam bentuk Rencana Detil Tata Ruang (RDTR).
"Makanya Pak Presiden mau ke sana, kan sudah dibikin RDTR-nya. Maksudnya ini lho membangun apa di sini, sini bisa," ujar Basuki.
3. Proyek IKN terima 182 surat pernyataan minat investasi

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mencatat sudah ada 182 pengajuan Surat Pernyataan Minat atau Letter of Intent (LOI) untuk terlibat dalam pembangunan ibu kota baru Indonesia tersebut.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono menjelaskan, hingga 10 April 2023, pihaknya memperoleh minat para pengusaha yang berasal dari 16 negara.
"50 persen di antaranya berasal dari Indonesia, dan sebagian besar lainnya berasal dari Singapura, Malaysia, Amerika, Perancis dan China," kata Agung dalam keterangan tertulis, Kamis (19/4/2023).