Keren, Ini Daftar Orang Indonesia Paling Berpengaruh di LinkedIn

LinkedIn Power Profiles Indonesia menampilkan 30 pemimpin dan ahli dalam beberapa kategori. Pembagian kategori tersebut antara lain pimpinan terbaik (top leaders), di bawah usia 30 tahun (under 30), pemasaran (marketing), dan sumber daya manusia (human resource).

Beberapa fakta menarik yang mewarnai LinkedIn Power Profiles Indonesia antara lain:

• 18 Power Profiles merupakan sederetan nama para pimpinan industri berbasis teknologi. Beberapa diantaranya adalah Achmad Zaky (Founder dan CEO Bukalapak), Wiliam Tanuwijaya (Co-founder dan CEO Tokopedia), Nadiem Makarim (CEO and Founder GO-JEK Indonesia), Ongki Kurniawan (Managing Director Line Corp), dan Erik Meijer (President Director Telkomtelstra).
• 11 Power Profiles adalah wanita-wanita inspiratif yang sukses dalam karir sebagai pebisnis ataupun entrepreneur seperti halnya Dayu Dara Permata (Vice President GO-JEK Indonesia), Fifi Henirawati Hoo (President Director BP Castrol Indonesia), Yunita Anggraeni (COO Geek Hunter), serta Shinta Witoyo Dhanuwardoyo (CEO dan Founder Bubu.com).
• Profesional muda di bawah usia 30 tahun yang tengah bersinar turut masuk ke dalam daftar ini. Stanislaus Tandelilin (Co-Founder Sale Stock Indonesia) dan Irzan Raditya (CEO & Co-Founder Kata.ai) termasuk di dalam salah satu kategorinya.

Indonesia dapat menjadi salah satu negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Hal ini dikemukakan para pemimpin, perusahaan terkemuka, hingga Presiden Joko Widodo. Olivier Legrand, Managing Director, APAC, LinkedIn menemukan bahwa Indonesia terutama Jakarta, termasuk dalam lima wilayah yang paling terhubung di LinkedIn. Jakarta bahkan menduduki peringkat yang sama dengan London, Amsterdam, dan San Fransisco.

Pesatnya perkembangan industri digital di Indonesia menyebabkan 60 persen dari profil yang termasuk dalam daftar LinkedIn Power Profiles Indonesia merupakan para profesional. Mereka memimpin arus perkembangan industri tersebut melalui perusahaan berbasis teknologi seperti e-commerce, media sosial hingga layanan digital.

Kini, LinkedIn sedang membangun momentum di Asia Tenggara. Salah satu yang dilakukan adalah menghadirkan LinkedIn Lite, versi ringan dari aplikasi mobile-nya. Versi ini sendiri hadir di Indonesia, Filipina, dan Malaysia. LinkedIn Lite hadir karena masih adanya isu mengenai konektivitas atau akses di beberapa daerah negara-negara berkembang ini. Inovasi ini demi menciptakan kesempatan ekonomi bagi seluruh profesional di dunia kerja global.