Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bakal Terhubung LRT Jabodebek

Jakarta, IDN Times - Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bakal terintegrasi dengan moda transportasi LRT Jabodebek, tepatnya terkoneksi dengan KCJB di kawasan Halim Perdanakusuma. Ditambah lagi LRT Jabodebek juga akan terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lainnya seperti Commuter Line (KRL) dan bus.
Harapannya, Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung tidak hanya menjadi alternatif transportasi baru yang menghubungkan Jakarta dan Bandung, tetapi juga menghadirkan serta meningkatkan perekonomian di wilayah yang dilalui.
1. Kereta Cepat Jakarta-Bandung beroperasi Juni tahun depan

Progres pembangunan KCJB secara keseluruhan telah mencapai 88,8 persen. Targetnya, operasional dapat dilakukan pada Juni 2023.
“KAI berkomitmen untuk melaksanakan dan menyelesaikan penugasan ini dengan sebaik-baiknya dan tetap mengutamakan keselamatan,” kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam keterangan tertulis, dikutip IDN Times, Sabtu (15/10/2022).
2. Seluruh rangkaian kereta tiba di Indonesia pada Maret 2023

Sarana KCJB saat ini sudah tiba di Depo Tegalluar sebanyak 3 rangkaian, yaitu 2 rangkaian Electric Multiple Unit dan 1 rangkaian Comprehensive Inspection Train. Sedangkan total keseluruhan mencapai 12 rangkaian yang ditargetkan akan tiba di Indonesia pada Maret 2023.
Sedangkan untuk kesiapan prasarana, saat ini sedang dikerjakan pemasangan rel kereta api dari arah Bandung menuju Jakarta. Kemudian ada juga penyelesaian pemasangan girder box atau gelagar hingga pembangunan subgrade. Overhead Catenary System (OCS) atau peralatan listrik aliran atas juga sudah mulai terpasang.
KAI juga sedang menyiapkan KA Feeder beserta ruang tunggunya yang akan berhenti di Stasiun Padalarang, Cimahi, dan Bandung. Layanan ini disediakan untuk memudahkan pelanggan kereta cepat yang ingin melanjutkan perjalanan ke wilayah Cimahi maupun pusat Kota Bandung.
“Pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung dilakukan dalam rangka menghadirkan transportasi modern di Indonesia. Harapannya, ke depan akan semakin banyak masyarakat yang menggunakan transportasi kereta api yang lebih cepat, efisien, nyaman dan ramah lingkungan,” tambah Didiek.
3. Kehadiran kereta cepat meningkatkan daya saing Indonesia

Presiden Joko "Jokowi" Widodo berharap kehadiran Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa meningkatkan mobilitas barang dan orang, yang pada akhirnya memberikan efek pengganda (multiplier effect) pada sektor lainnya.
"Daya saing juga makin kuat. Kemudian ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, di Jakarta ada, (Kota) Bandung ada, di Kabupaten Bandung juga terjadi," ungkapnya.
Tak hanya dalam negeri, orang nomor satu di Indonesia ini percaya kehadiran Kereta Cepat Jakarta-Bandung bakal semakin membuka konektivitas antara Indonesia dengan negara lain di kawasan ASEAN.
"Ini memang kereta api cepat pertama di kawasan Asean. Dan, kita mengharapkan nanti terjadi konektivitas antar negara, entah disambungkan dengan pelabuhan, airport, atau nanti dengan kereta cepat seperti ini," tutur Jokowi.