Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kinerja Garuda Indonesia Dapat Penilaian BPKP, Ini Hasilnya

Pesawat Garuda Indonesia. (dok. Garuda Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merilis hasil penilaian akuntabilitas korporasi atau Indonesian Corporate Accountability Index (ICORPAX) atas kinerja tahun 2023.

Salah satu perusahaan yang dinilai ialah maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Pada 2023, Garuda membukukan laba sebesar 251,9 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp4 triliun.

Adapun pendapatan perusahaan tercatat sebesar 2,94 miliar dolar AS, atau setara Rp46,74 triliun, tumbuh 40 persen secara year on year (yoy).

1. BPKP beri kategori sangat baik dari penilaian akuntabilitas

Kantor pusat Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

ICORPAX sendiri merupakan alat ukur akuntabilitas korporasi, sebagai pengelola Kekayaan Negara Yang Dipisahkan (KNYD) yang dilaksanakan oleh BPKP. Direktur Pengawasan Badan Usaha Konektivitas, Pariwisata, Kawasan Industri dan Perumahan BPKP, Yunaedi mengatakan ICORPAX bertujuan untuk mendukung pembangunan sesuai dengan maksud dan tujuan pembentukan BUMN.

Dari penilaian akuntabilitas ICORPAX tersebut, BPKP memberikan nilai 80,72 persen dengan kategori “Sangat Baik” kepada Garuda Indonesia. Nilai tersebut naik dari audit tahun sebelumnya, yakni 78,67 persen dengan kategori "Baik".

“Ini kiranya dapat menjadi semangat tersendiri bagi Garuda Indonesia terutama dalam meningkatkan aspek-aspek pada area of improvement yang disampaikan oleh tim BPKP, dengan harapan di penilaian selanjutnya Garuda Indonesia bisa mencapai nilai yang lebih baik lagi dari sekarang ini,” kata Yunaedi dikutip Kamis, (10/10/2024).

2. Perbaikan kinerja maskapai negara penting buat akselerasi perekonomian nasional

Pramugari Garuda Indonesia. (dok. Garuda Indonesia)

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan penilaian BPKP adalah hasil dari upaya memperkuat tata kelola organisasi untuk menjadi lebih baik.

“Sekaligus sebagai representasi Perusahaan untuk senantiasa mengedepankan integritas di setiap aspek bisnis sehingga diharapkan dapat mendukung akselerasi pengembangan perekonomian nasional,” tutur Irfan.

3. Garuda diaudit BPKP terlebih dahulu sebelum dapat penilaian ICORPAX

Pesawat Garuda Indonesia. (dok. Garuda Indonesia)

Sebelum hasil penilaian ICORPAX diterbitkan, BPKP melakukan audit, mulai dari dimensi kepatuhan, efektivitas operasional, kualitas laporan keuangan, hingga tata kelola secara keseluruhan.

“Ini merupakan sebuah dorongan tersendiri bagi seluruh insan Garuda Indonesia terutama agar dapat konsisten merawat kemauan untuk terus bertumbuh serta semangat untuk melakukan langkah akselerasi kinerja secara berkelanjutan,” kata Irfan.

Penilaian berlangsung selama periode akhir Juli hingga Agustus 2024, yang mencakup lima dimensi, yakni Akuntabilitas Korporasi pada Pembangunan; Akuntabilitas Korporasi pada Keuangan Negara; Kepatuhan dan Efektivitas Operasional; Efektivitas Sistem Tata Kelola Korporasi; dan Efektivitas Pengendalian Fraud.

“Melalui hasil penilaian oleh ICORPAX terhadap berbagai dimensi tersebut, kiranya akan semakin meningkatkan kepercayaan para stakeholders atas rangkaian inisiatif maupun aksi korporasi strategis yang saat ini tengah dilaksanakan oleh Perusahaan secara bertahap dalam kaitan terhadap penyehatan kinerja,” ujar Irfan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us