Lapangan pekerjaan di Nigeria tidak mampu serap banyak sarjana
Setiap tahun terdapat 1,7 juta warga yang lulus dari universitas dan politeknik di Nigeria.
Pemuda disarankan untuk berfokus pada inisiatif dalam merealisasikan potensi dan berkontribusi nyata pada masyarakat.
Jakarta, IDN Times - Petugas Advokat dan Program Kepemudaan di Plan International Nigeria, Jonathan Abakpa mengatakan, lebih dari setengah populasi atau 80 juta penduduk muda di Nigeria tidak memiliki pekerjaan.
Amerika Serikat (AS) sempat melaporkan, kenaikan upah minimum pekerja di Nigeria pada 2024 belum mampu mengangkat warga dari kemiskinan. Kini, upah minimum pekerja di Nigeria hanya sebesar 70 ribu naira atau setara Rp764 ribu.
Abakpa mengatakan, setiap tahun terdapat 1,7 juta warga yang lulus dari universitas dan politeknik di Nigeria. Namun, ekonomi Nigeria tidak memiliki kapasitas untuk menyerap para pemuda untuk mendapat pekerjaan.
Selain itu, banyak sekolah di Nigeria yang tutup imbas krisis keamanan dan maraknya penculikan dalam beberapa tahun terakhir. Alhasil, setidaknya 1 juta anak di Nigeria tidak dapat mengenyam pendidikan.
“Tragedi keamanan ini tidak hanya membuat nyawa melayang, tapi juga kesempatan yang hilang. Lebih dari 1.500 sekolah tutup dalam 2 tahun terakhir dan 1 juta anak-anak putus sekolah. Pendidikan yang menjadi jalan kesempatan telah direnggut dari mereka,” ungkap Abakpa, dikutip dari Premium Times.
Penasehat Khusus Komunikasi Kepresidenan Nigeria, Sunday Dare menyarankan kepada pemuda di Nigeria untuk berfokus pada inisiatif dalam merealisasikan potensi dan berkontribusi nyata pada masyarakat.
“Presiden sudah mengadakan inisiatif untuk memperkuat pemuda lewat kepercayaan, talenta, dan kemampuannya. Pinjaman biaya sekolah Nelfund sudah memberikan harapan baru dan melanjutkan keamanan pangan dan pengentasan kemiskinan,” tuturnya, dikutip dari The Guardian.
Sementara, Kepala Komite Kepemudaan di Parlemen Nigeria, Olamijuwonlo Alao-Akala mengatakan, akan mengupayakan aksi mendesak dalam mengatasi tingginya pengangguran muda. Ia menilai pemuda Nigeria sangat penting karena mereka adalah masa depan Nigeria.
Berdasarkan laporan dari NESG-Stanbic IBTC Business Confidence Monitor (BCM), Business Performance Index Nigeria naik ke 107,3 poin pada Agustus 2025. Terdapat peningkatan 1,9 poin dibandingkan Juli 2025.
“Pemulihan ini didorong oleh performa kuat di bidang teknologi, finansial, manufaktur, energi, dan logistik. Ini didukung oleh target investasi dan reformasi yang terus dijalankan. Namun, kenaikan ini masih terdampak efisiensi operasional dan keuntungan bisnis,” tulis laporan tersebut, dilansir dari Nairametrics.
Peningkatan bisnis di Nigeria pada Agustus 2025 didorong oleh beberapa sektor utama, seperti manufaktur, nonmanufaktur, perdagangan, dan jasa. Sementara, sektor pertanian justru mengalami penurunan.