Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kurangi Biaya Pekerja, Mercedes-Benz Pindahkan Produksi ke Polandia

Mercedes-Benz. (unsplash.com/oguzyagiz)
Mercedes-Benz. (unsplash.com/oguzyagiz)
Intinya sih...
  • Mercedes-Benz pindahkan pabrik Ludwigsfelde ke Polandia pada 2029
  • Upah pekerja di Polandia lima kali lebih murah dibanding di Jerman
  • Profit Mercedez-Benz turun imbas tarif resiprokal AS
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Perusahaan mobil mewah asal Jerman, Mercedes-Benz mengumumkan rencana untuk merelokasi sebagian produksi mobilnya dari Berlin ke Polandia. Keputusan ini untuk mengurangi tingginya biaya operasional di Jerman dan mendapatkan tenaga kerja lebih murah di Polandia. 

Pekan lalu, Kanselir Jerman Friedrich Merz mengkritisi larangan gas buang yang ditetapkan Komisi Eropa pada 2035. Langkah tersebut dianggap tidak memberikan fleksibilitas dan dipandang akan mengarah pada pendekatan kebijakan ekonomi yang salah. 

1. Pindahkan pabrik Ludwigsfelde ke Polandia pada 2029

Mercedes-Benz mengungkapkan akan memindahkan operasional pabrik Ludwigsfelde ke Polandia pada akhir 2029. Saat ini, pabrik mobil mewah di dekat ibu kota Berlin tersebut mempekerjakan lebih dari 2.200 orang. 

Dilansir dari TVP World, pabrik di negara bagian Brandenburg tersebut menjadi salah satu pilar Mercedes-Benz dan sudah beroperasi lebih dari 30 tahun. Pabrik itu diperkirakan sudah memproduksi 60 ribu mobil van tipe Sprinter dan sejumlah kendaraan listrik setiap tahunnya. 

Sesuai rencananya, pabrik di Polandia akan dikhususkan untuk memproduksi e-Sprinter, mobil van listrik populer dari Mercedes-Benz. Namun, relokasi pabrik ke Polandia mendapat penolakan dari persatuan pekerja IG Metall yang menyebut akan ada protes. 

2. Upah pekerja di Polandia lima kali lebih murah dibanding di Jerman

Mercedes-Benz. (unsplash.com/hydraberg)
Mercedes-Benz. (unsplash.com/hydraberg)

Relokasi pabrik ini direncanakan oleh Mercedes-Benz karena tingginya biaya produksi di Jerman. Sebab upah pekerja di Jerman lima kali lipat lebih tinggi dibandingkan di Polandia. Belum lagi, Polandia berhasil menjadi produsen baterai kendaraan listrik terbesar kedua setelah China. 

Perusahaan mobil raksasa Jerman itu rencananya akan mendirikan pabrik di Jawor, bagian barat daya Polandia. Saat ini, Mercedes-Benz sudah memproduksi mesin dan baterai untuk mobil hybrid di area tersebut sejak 2019. 

Pada 2027, Mercedez-Benz akan menciptakan setidaknya 300 lapangan pekerjaan baru di Polandia, termasuk 30 lowongan untuk tingkat pendidikan tinggi. Investasi Mercedes-Benz di Polandia diperkirakan mencapai 1,5 miliar zloty (Rp7 triliun). 

3. Profit Mercedez-Benz turun imbas tarif resiprokal AS

Mobil Mercedes Benz. (unsplash.com/jakobnoahrosen)
Mobil Mercedes Benz. (unsplash.com/jakobnoahrosen)

Mercedes-Benz memperkirakan akan mengalami penurunan profit pada tahun ini dibandingkan 2024. Pada paruh pertama 2025, Mercedes-Benz mencatatkan penurunan keuntungan dari 6,1 miliar euro (Rp119,2 triliun) ke 2,7 miliar euro (Rp52,7 triliun) yang berarti terdapat penurunan 56 persen. 

Penurunan ini disebabkan oleh rencana besar perusahaan untuk meningkatkan tingkatan performa dengan menurunkan biaya produksi. Selain itu, Mercedes-Benz juga harus berhadapan dengan tingginya tarif yang ditetapkan pemerintah Amerika Serikat (AS), dilansir Euronews.

Tak hanya terdapat penurunan penjualan di AS, penjualan Mercedes-Benz di China juga mengalami penurunan yang mencapai 20 persen pada kuartal II 2025. Padahal, China menjadi salah satu pasar terbesar perusahaan mobil mewah asal Jerman tersebut. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Dampak Tarif AS, Ekspor Jam Tangan Mewah Swiss Turun Signifikan

21 Sep 2025, 14:15 WIBBusiness