Ilustrasi Obligasi/Surat Berharga (IDN Times/Aditya Pratama)
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Juli Budi Winantya mengatakan, SRBI merupakan instrumen moneter, instrumen kontraksi, yang masih akan diperlukan sebagai bagian dari operasi moneter.
"Operasi moneter itu kan bisa berupa penyerapan likuiditas dari sistem apabila diperlukan, atau penambahan likuiditas apabila kebijakannya ekspansif," kata dia dalam Pelatihan Wartawan BI di Bukittinggi, Sumatra Barat, Jumat (24/10/2025).
Dia menjelaskan, instrumen moneter ini dimaksudkan untuk mentransmisikan kebijakan dari BI Rate ke suku bunga pasar uang, suku bunga perbankan, dan sektor riil.
"Jadi SRBI sebagai instrumen moneter akan tetap ada," ujarnya.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso menambahkan, yang perlu digarisbawahi bagaimana BI secara berkelanjutan menakar jumlah SRBI agar tetap mendukung stabilitas nilai tukar rupiah, sekaligus menjaga likuiditas di pasar uang untuk mendorong pertumbuhan kredit.