Laba Bersih Antam Meroket 240 Persen Jadi Rp5,14 Triliun

- Pertumbuhan laba Antam didorong oleh kontribusi signifikan dari segmen nikel dan logam mulia serta pemurnian.
- Kinerja operasional nikel Antam menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan penjualan komoditas nikel naik 125 persen.
- Emas tetap menjadi pilar utama penjualan ANTAM, tumbuh 163 persen dari semester I-2024, didorong oleh tingginya permintaan domestik dan optimalisasi kanal digital.
Jakarta, IDN Times - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam membukukan laba bersih Rp5,14 triliun sepanjang semester I-2025. Capaian tersebut meroket 240 persen dibandingkan semester I-2024 yang hanya Rp1,51 triliun.
Perolehan laba tersebut membuat Antam mencatatkan rekor pertumbuhan laba terbaik dalam sejarah perusahaan.
"Jadi ini dapat dibilang bahwa ini menjadi capaian yang menjadi salah satu rekor terbaik ya, rekor pertumbuhan laba terbaik dalam sejarah perusahaan Antam berdiri sejak tahun 60-an," ujar Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie, dalam public expose, Jumat (12/9/2025).
1. Penopang utama pertumbuhan laba Antam

Pertumbuhan laba terutama ditopang oleh kontribusi signifikan dari segmen nikel dan logam mulia serta pemurnian.
Laba segmen nikel melesat menjadi Rp3,53 triliun dari sebelumnya Rp148,10 miliar pada semester I-2024, sekaligus melampaui laba segmen logam mulia dan pemurnian yang mencapai Rp3,23 triliun.
"Ini mencerminkan keberhasilan kami dalam menjaga efektivitas, strategi efisiensi, dorongan inovasi, dan juga pengoptimalan komoditas inti, baik itu emas, nikel, maupun bauksit dan tentunya ini yang memberikan nilai tambah berkelanjutan bagi pemegang saham dan juga pemangku kepentingan," tutur Faisal.
2. Kinerja operasional nikel

Dari sisi operasional, penjualan komoditas nikel (feronikel dan bijih nikel) naik 125 persen menjadi Rp7,87 triliun dibandingkan Rp3,5 triliun pada semester I-2024.
Kemudian oroduksi bijih nikel melonjak 117 persen menjadi 9,10 juta wet metric ton (wmt), dengan volume penjualan meningkat 144 persen menjadi 8,20 juta wmt.
Pencapaian tersebut membawa Antam mencatatkan rekor penjualan bijih nikel triwulanan tertinggi sepanjang sejarah pada kuartal II-2025.
"Ini juga menunjukkan bahwa kinerja nikel memperkuat posisi strategis Antam dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik nasional melalui pembangunan fasilitas industri pendukung di Karawang dan juga Halmahera Timur, bersama dengan mitra strategis global yang kita engage, yaitu CBL," tutur Faisal.
3. Emas tetap jadi kontributor utama Antam

Selain nikel, emas tetap menjadi pilar utama penjualan ANTAM. Pada semester I-2025, penjualan emas mencapai Rp49,54 triliun atau 84 persen dari total penjualan perusahaan, tumbuh 163 persen dari Rp18,83 triliun pada semester I-2024. Adapun volume penjualan emas juga meningkat 84 persen menjadi 29.305 kilogram.
"Peningkatan kinerja emas didorong oleh tingginya permintaan domestik serta optimalisasi kanal digital. Selain itu, aplikasi ANTAM Logam Mulia yang diluncurkan pada Maret 2025 terbukti efektif mendorong penjualan ritel secara signifikan," kata Faisal.