Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pabrik smelter nikel di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur mengalami kebakaran hebat, Rabu (11/10/2023). Foto istimewa

Jakarta, IDN Times - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) meminta penyelidikan menyeluruh penyebab meledaknya tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang menyebabkan sejumlah pekerja tewas.

"Kami meminta penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui penyebab kecelakaan ini dan agar pihak kawasan berkomitmen untuk transparansi dan akan membagikan informasi segera setelah tersedia," ujar Juru Bicara Menko Kemaritiman dan Investasi Marves, Jodi Mahardi saat dikonfirmasi IDN Times, Minggu (24/12/2023).

 

1. Tim Kemenko Marves cek lokasi

ilustrasi smelter

Jodi mengatakan pihaknya juga akan menerjunkan tim untuk memeriksa langsung kondisi lapangan dan memastikan penanganan korban. 

"Untuk memastikan bahwa semua aspek penanganan kecelakaan ini berjalan sesuai rencana, tim dari Kemenko Marves akan segera berangkat untuk memeriksa kondisi di lapangan," imbuhnya.

2. Aspek kecelakaan ditangani dengan serius dan profesional

Pabrik smelter nikel di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur mengalami kebakaran hebat, Rabu (11/10/2023). Foto istimewa

Jodi menambahkan pihak kawasan juga telah membentuk tim khusus yang bertanggung jawab atas penanganan pascakecelakaan, termasuk dukungan emosional bagi keluarga korban dan analisis menyeluruh atas penyebab kecelakaan.

"Langkah ini untuk memastikan bahwa semua aspek kecelakaan ini ditangani dengan serius dan profesional," ujarnya.

3. Utamakan penanganan korban dan keluarga korban

ilustrasi seseorang sedang bekerja di smelter nikel yang menjadi bagian dari hilirisasi SDA (freepik.com/fanjianhua)

Jodi mengatakan pihak Kemenko Maritim dan Investasi telah meminta pihak Kawasan untuk mengutamakan penanganan korban dan keluarga mereka. 

"Kemenko Maritim dan Investasi telah melakukan koordinasi intensif dengan IMIP dan Forkimda setempat untuk memastikan bahwa respon dilaksanakan cepat dan efektif," katanya.

Editorial Team