Lewat Pelatihan Digitalisasi, Peruri Dorong UMKM Naik Kelas

- Perum Peruri mendorong UMKM naik kelas melalui program pembinaan dan digitalisasi, sejalan dengan visi Presiden Prabowo.
- Kementerian BUMN adakan pelatihan "UMKM Naik Kelas" di Bandung, menggunakan aplikasi Naksir UMKM untuk menentukan level kematangan UMKM.
- Kementerian BUMN fokus mendampingi UMKM Kelas 1 agar dapat naik ke Kelas 2, sebagai langkah strategis dalam mendukung visi misi Presiden Prabowo.
Jakarta, IDN Times - Perum Peruri terus berupaya mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) naik kelas melalui program pembinaan dan digitalisasi. Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk menciptakan ekonomi mandiri dan berkelanjutan.
Kepala Biro Strategic Corporate Branding dan TJSL PERURI Ratih Sukma Pratiwi mengatakan, sejak 2022, Peruri telah menjalankan program Peruri Digital Entrepreneur Academy, sebuah inisiatif pembinaan dan inkubasi bisnis bagi UMKM untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas mereka melalui adopsi teknologi digital.
"PERURI mengirimkan 20 UMKM binaannya yang merupakan anggota dari Rumah BUMN Karawang untuk mendapatkan insight-insight baru guna menambah wawasan yang berguna untuk meningkatkan kapasitas dari para UMKM. PERURI berkomitmen membantu UMKM terus bertumbuh dan berkembang untuk menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia yang mandiri dan berdaya saing,” ucap Ratih dalam keterangannya, Senin (24/2/2025).
1. Pelatihan dan pendampingan untuk perkuat fondasi UMKM

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menegaskan, pelatihan dan pendampingan merupakan strategi utama memperkuat fondasi UMKM agar mampu bersaing di tingkat nasional dan global.
Kementerian BUMN kembali mengadakan pelatihan “UMKM Naik Kelas” untuk ketiga kalinya. Kali ini digelar di Kota Bandung pada 22 Februari 2025, sebagai bagian dari upaya mempercepat transformasi UMKM.
Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari peluncuran aplikasi Naksir UMKM , yang telah berhasil mengumpulkan data potensi UMKM secara nasional. Aplikasi ini merupakan sebuah platform assessment yang dirancang untuk menentukan level kematangan UMKM. Melalui aplikasi ini, UMKM dikategorikan ke dalam empat kelas, yaitu Kelas 1, Kelas 2, Kelas 3, dan Kelas 4, sehingga pelatihan yang diberikan dapat lebih tepat sasaran.
“Dalam kurun waktu lima tahun, kami telah bertemu dengan ribuan UMKM, mengadakan berbagai pameran, dan memberikan pelatihan di berbagai daerah. Pengalaman ini mengajarkan kami bahwa langkah pertama dalam membantu UMKM naik kelas adalah mengetahui di kelas mana mereka berada. Oleh karena itu, kami merancang aplikasi Naksir UMKM untuk membantu mengidentifikasi kekuatan dan aspek yang perlu ditingkatkan,” ujarnya.
2. Dukung visi misi Presiden dorong UMKM naik kelas

Pada tahap awal, Kementerian BUMN memfokuskan pendampingan pada UMKM Kelas 1 untuk naik kelas, sebagai langkah strategis dalam mendukung visi misi Presiden Prabowo untuk menciptakan ekonomi mandiri dan berkelanjutan.
Pelatihan yang diselenggarakan di Telkom Corporate University ini diikuti lebih dari 170 pelaku UMKM binaan Rumah BUMN. Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen Kementerian BUMN dalam memberdayakan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia.
“Fokus kami saat ini adalah mendampingi UMKM Kelas 1 agar dapat naik ke Kelas 2, sehingga mereka mampu bersaing dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional,” beber Arya.
3. Perkuat pondasi ekonomi kerakyatan

Ke depannya, Kementerian BUMN bertekad untuk terus memberikan dukungan yang lebih menyeluruh kepada UMKM, baik melalui program pelatihan, pendampingan, maupun fasilitasi akses pasar dan pembiayaan.
"Dengan adanya program ini, Kementerian BUMN berharap dapat memperkokoh pondasi ekonomi kerakyatan serta mendorong terciptanya kemandirian ekonomi nasional, selaras dengan arahan Presiden Prabowo," ucap Arya.