Lima Tahun IA-CEPA, Perdagangan RI-Australia Tembus 35,4 Miliar Dolar

- Perdagangan Indonesia dan Australia tercatat mengalami peningkatan sejak IA-CEPA diberlakukan.
- Dalam lima tahun terakhir, ekspor Indonesia ke Australia naik 14.46 persen. Kemudian ekspor Australia ke Indonesia juga naik 17,42 persen.
Jakarta, IDN Times - Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) memasuki tahun kelimanya saat ini sejak pertama kali diberlakukan pada 5 Juli 2020. Perdagangan Indonesia dan Australia pun tercatat mengalami peningkatan sejak IA-CEPA diberlakukan.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier mengungkapkan, keterlibatan ekonomi strategis antara Australia dan Indonesia yang didukung oleh pertumbuhan perdagangan dan investasi menciptakan peluang besar untuk kemakmuran dan ketahanan ekonomi bersama.
"Selama lima tahun ini, IA-CEPA telah mencapai peningkatan perdagangan bilateral hingga 35,4 miliar dolar Australia dan sebenarnya, Indonesia sekarang memiliki surplus perdagangan barang dan jasa dengan Australia," kata Brazier di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Kamis (3/7/2025).
1. Dampak IA-CEPA bagi kedua negara

Brazier menjelaskan, IA-CEPA yang telah terjalin selama lima tahun belakangan ini memberikan dampak positif bagi Indonesia maupun Australia. Harga-harga barang atau jasa yang diekspor satu sama lain jadi lebih rendah.
Selain itu, menimbulkan peluang perdagangan lebih banyak, dan proses perdagangan hulu ke hilir yang lebih mudah antarkedua negara.
"Ini berarti lebih banyak pekerjaan, lebih banyak investasi, dan kemakmuran yang lebih besar. Kesuksesan IA-CEPA ini dapat dicapai karena kekuatan Australia dan Indonesia yang berbeda-beda dalam bidang perdagangan, termasuk bidang mineral, perniagaan dan makanan, pendidikan, dan jasa secara umum," tutur Brazier.
2. Ekspor kedua negara alami peningkatan

Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengakui dampak positif IA-CEPA bagi ekspor Indonesia dan Australia. Dalam lima tahun terakhir, ekspor Indonesia ke Australia naik 14.46 persen. Kemudian ekspor Australia ke Indonesia juga naik 17,42 persen.
"Kemudian juga di bidang jasa, kami juga mencatat tren pertumbuhan perdagangan jasa Indonesia ke Australia sebesar 19,16 persen dan juga IA-CEPA mendorong peningkatan arus investasi dari Australia ke Indonesia atau sebaliknya," kata Budi.
3. Peninjauan kembali IA-CEPA

Di sisi lain, Duta Besar Indonesia untuk Australia, Siswo Pramono mengungkapkan, perayaan lima tahun IA-CEPA dapat menjadi momentum untuk meninjau kembali perjanjian perdagangan tersebut. Hal itu terutama ntuk mengantisipasi peningkatan ketengangan politik yang akan mempengaruhi kawasan.
"Kita harus mawas diri tentang bagaimana mengoptimalkan perangkat strategis ini. Kita perlu meningkatkan kepercayaan satu sama lain untuk mengatasi tantangan bersama," ujar Siswo.