Luhut: Prabowo Gaspol Mau Nyikat Bos Lahan Sawit Bodong 3 Juta Hektare

- Luhut Pandjaitan menyarankan Prabowo Subianto untuk menggunakan audit BPKP sebagai cara mengetahui permasalahan di kementerian.
- Luhut mengungkapkan bahwa ada 3,1 juta hektare lahan sawit yang tidak terdaftar, dan menceritakan hal ini kepada Prabowo.
- Luhut menyatakan perlunya merem semangat berapi-api Prabowo dalam menjalankan tugasnya sebagai presiden terpilih.
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyebut langkah audit yang digunakan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dapat menjadi cara bagi presiden terpilih Prabowo Subianto mengetahui permasalahan di sebuah kementerian. Hal itu disampaikan Luhut berdasarkan pengalamannya saat menjadi menteri dalam empat tahun terakhir.
Lebih lanjut, Luhut menceritakan bahwa ada satu kementerian yang tidak memiliki data terkait lahan sawit, tetapi belakangan diketahui ada 3,1 juta hektare lahan sawit tidak terdaftar.
"Pengalaman saya selama empat tahun terakhir ini dengan mengaudit itu, I understand the anatomy of the problem di kementerian. Misalnya ada satu kementerian, data kelapa sawitnya dia tidak punya berapa juta hektare. Bagaimana kita bisa mendapatkan sumber yang bagus. Kemarin baru diumumkan ada 3,1 juta hektare tidak register," tutur Luhut dalam Kompas 100 CEO Forum, Jumat (11/10/2024).
1. Respons Prabowo atas cerita Luhut

Cerita itu pun kemudian disampaikan Luhut ke presiden terpilih, Prabowo Subianto. Menurut penuturan Luhut, Prabowo berniat langsung menangkap pihak-pihak yang tidak memiliki izin pengelolaan lahan-lahan sawit.
"Beliau bilang, 'Bang kita tangkap aja'. 'Tenang Mr President', saya bilang. 'Biar Bapak dilantik nanti terserah dan kita siapkan data yang benar'," kata Luhut.
2. Semangat Prabowo terlampau kencang

Melihat hal itu, Luhut menilai bahwa Prabowo memiliki semangat berapi-api dan kencang dalam menjalankan tugasnya sebagai presiden. Hal itu menurut dia perlu direm sedikit.
"Jadi saya lihat spirit daripada presiden terpilih itu kencang, gasnya itu kencang, malah mungkin perlu direm-rem sedikit," kata Luhut.
3. Prabowo lanjutkan warisan Jokowi dengan kecepatan tinggi

Luhut menambahkan, Prabowo sebagai presiden terpilih bakal melanjutkan landasan yang sudah diletakkan Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Prabowo dengan karakternya diyakini Luhut akan menjalankan program-program Jokowi dengan kecepatan tinggi.
"Sekarang diteruskan oleh Pak Prabowo dengan speed yang lebih kencang lagi. Dengan speed untuk menyelesaikan masalah-masalah ketidakberesan dalam pemerintah," kata Luhut.