Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Membedah Rahasia Omzet Fantastis Bisnis Hampers Lebaran

Owner Krea Hampers, Vita Vania Tjandra. (Dok. Krea Hampers)
Owner Krea Hampers, Vita Vania Tjandra. (Dok. Krea Hampers)
Intinya sih...
  • Vita Vania Tjandra sukses membangun bisnis hampers berbasis desain, Krea Hampers, dengan modal awal di bawah Rp10 juta.
  • Krea Hampers mencetak omzet tiga digit saat musim Lebaran tiba dan berhasil bertahan di tengah persaingan ketat dalam 9 tahun berjalan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Bisnis hampers musiman kerap dianggap bersifat sementara dan penuh tantangan logistik. Namun, Vita Vania Tjandra berhasil membuktikan sebaliknya lewat Krea Hampers, bisnis hampers berbasis desain yang ia rintis sejak 2016.

Berbekal latar belakang sebagai desainer dan kepekaan menangkap celah pasar, Vita menghadirkan konsep hampers dalam bentuk box yang praktis dan estetik, solusi atas keterbatasan pengiriman antarkota.

Kini, hampir 9 tahun berjalan, Krea Hampers tak hanya bertahan di tengah persaingan ketat, tapi juga mencetak omzet tiga digit saat musim Lebaran tiba.

Dalam wawancara khusus bersama IDN Times, Vita membagikan perjalanan bisnisnya, strategi bertahan di pasar yang kian ramai, hingga tips memulai usaha hampers bagi para pemula.

Apa yang menginspirasi Anda untuk memulai bisnis hampers ini, khususnya untuk momen Lebaran?

Produk Krea Hampers. (Dok. Krea Hampers)
Produk Krea Hampers. (Dok. Krea Hampers)

Inspirasi awalnya itu untuk momen Lebaran, inspirasi awalnya karena waktu itu background saya desain. Terus saya lihat peluang bisnis hampers di 2016 itu awalnya banget belum banyak hampers yang menggunakan box.

Jadi dia tuh kalau hampers kan biasanya parcel yang disusun ke atas, nggak bisa kirim antarkota. Nah, di situ saya pikir kalau kita bentuknya buat box, dia bakal lebih efisien dan mudah untuk bisa dikirim ke seluruh Indonesia. Awalnya inspirasi Krea Hampers terjadi tuh itu. Launching-nya 2016, bulan 6 kurang lebih. Udah 9 tahun berjalan.

- Kalau boleh diceritakan, waktu itu memulai bisnis ini dengan modal berapa?

Modalnya modal kecil sih, sekitar 1 digit, di bawah Rp10 juta. Terus di zaman dulu itu awal mulai kita masih pakai sistem PO. Jadi kan by order gitu, made by order.

- Bisa diceritakan nggak sih perkembangan dalam 9 tahun itu seperti apa di bisnis hampers Krea?

Nah, kalau di awal kita bikin itu lumayan pionir ya, kita di awal. Dari awal sih, termasuk awal kita bikin belum banyak saingan. Jadi masih lumayan mudah sih, belum banyak saingan. Terus kita termasuk salah satu yang pakai box desain pertama kali. Nah, semakin tahun semakin banyak pesaingnya. Banyak yang mulai masuk bentuknya mirip-mirip gitu.

Untuk jenis hampers yang paling banyak diminati khusus di musim Lebaran seperti apa?

Produk Krea Hampers. (Dok. Krea Hampers)
Produk Krea Hampers. (Dok. Krea Hampers)

Kalau di Krea sih yang paling laku selalu kita bentuk box ya karena kita target utamanya corporate. Nah, tapi seiring berjalannya waktu kita bikin harga yang lebih murah, yang lebih affordable buat kalangan sendiri, buat dipakai sendiri pembelian pribadi. Jadi memang mix. Tapi tetap yang paling laku sih kita buat corporate-nya yang harganya untuk company, jadi semua packaging-nya pakai box.

- Setiap paket hampers itu di kisaran harga berapa saja ya?

Di kisaran start dari Rp80 ribu sampai sekitar Rp600 ribu-Rp700 ribu

- Dari yang paling murah sampai Rp700 ribu itu perbedaan isinya seperti apa?

Oh, perbedaan isinya beda size sama beda isi. Kalau yang paling murah biasanya makanan aja. Sedangkan kalau sampai Rp600 ribu itu biasanya banyak, kayak ada porselen, ada keramik, ada sabun hand wash, sajadah. Jadi lebih ke home living mungkin ya kalau sudah masuk ke range di atas Rp500 ribu.

Persaingannya kan sudah mulai ketat ya, sudah cukup banyak di bisnis hampers ini. Kira-kira strateginya sendiri untuk menjangkau konsumen itu apa sih?

Produk Krea Hampers. (Dok. Krea Hampers)
Produk Krea Hampers. (Dok. Krea Hampers)

Iya kalau sekarang kayaknya sudah ramai banget yang mirip. Tapi kita strateginya dari awal selalu pengen kasih kualitas. Dan juga kita dari sisi desain punya style-nya sendiri. Jadi memang pasti ada customer kita yang selalu setia pengen modelnya yang kayak kita punya. Jadi selalu bisa bersaing dengan sehat.

- Berarti ada ciri khas yang dipertahankan?

Betul. Jadi selalu ada ciri khas kita yang selalu dipertahankan.

- Tantangan terbesar dalam menjalankan bisnis hampers ini apa? Apalagi menjelang Lebaran ini, mungkin dari sisi operasional atau logistiknya?

Tantangannya tentu saja dengan terbatasnya waktu dan membludaknya pesanan dalam waktu yang sama. Nah biasa sih kita sudah siapin tim di kita teknik packing yang harus ramah, rapi agar sampai tujuan 90 persen bentuknya masih sama. Itu sebuah tantangan ya. Mungkin kalau orang hampers yang baru kan harus trial and error dikirim dulu ke mana-mana. Apakah pasti bakal bagus atau takutnya masih ada yang retak, pecah atau penyok dusnya. Nah di situ kalau sudah berjalannya waktu sudah ada pengalaman kita sudah tahu tekniknya di mana. Jadi dicoba-coba mungkin sulitnya di situ kalau lagi lebaran.

- Untuk menjaga kualitas produk dan layanan sendiri terutama saat permintaan membludak bagaimana sih?

Kalau untuk Lebaran ini kita sudah mulai dari 6 bulan sebelum. Jadi sudah dipersiapkan semua-semuanya dari mulai desain. Desainnya juga kan butuh waktu biasanya 1 bulanan. Terus R&D isinya testing ke semua tim kita, cobain untuk semua kuenya. Jadi waktu sih, waktunya perlu panjang untuk maksimalkan semuanya. Jadi memang sudah siap. Jadi waktu, kalau waktunya mepet sih jadi agak susah ya. Biasanya kita sudah siap di 6 bulan sebelum.

Nah untuk Lebaran sendiri, biasanya yang terjual itu berapa banyak paket hampers sih?

Produk Krea Hampers. (Dok. Krea Hampers)
Produk Krea Hampers. (Dok. Krea Hampers)

Tergantung dari tipe sih kalau kita. Biasanya untuk event Lebaran itu yang paling besar kurang lebih di 3.000-an pcs.

- Sejak 2016 sampai 2025 ini ada perubahan tren perilaku konsumen nggak sih dalam bisnis hampers sendiri dan apakah Krea juga menyesuaikan perubahan itu?

Iya betul, selalu ada setiap tahun perubahannya dan kita selalu adaptasi dengan tren yang berkembang. Terlebih lagi saat ini customer sudah bisa melihat perbandingan harga dan jenis hampers karena sudah banyak pesaingnya juga. Jadi mereka lebih milih-milih ya, sudah tahu juga maunya apa.

- Mungkin bisa dibocorin sedikit nih. Untuk rata-rata omzet yang bisa dicapai selama periode Lebaran ini kira-kira berapa banyak? Ada peningkatan nggak dari tahun sebelumnya?

Dari tahun sebelumnya iya, kalau kita setiap tahun selalu ada peningkatan dari kuantiti. Terus kalau dari hari-hari biasa kita kan terima custom hampers juga. Nah, biasa kalau event Lebaran ini memang paling banyak sih.

- Itu bisa berapa ya omzetnya di saat Lebaran itu?

Kalau omzet, saya paling bisa bilang di 3 digit di atas Rp100 juta.

- Tips untuk masyarakat yang ingin mulai terjun di bisnis hampers Lebaran ini apa sih yang harus diperhatikan?

Kalau kata saya sih kerjain aja dulu walaupun ini mungkin kolamnya sudah penuh, tetap saja percaya saja setiap desain, setiap selera ada yang sukanya. Jadi kalau mau mulai, mulai dulu aja dengan ciri khas sendiri. Pasti kalau memang dikerjain benar-benar dari hati. Seperti moto utama kami simple saja, lakukan yang terbaik untuk customer layaknya jika hampers tersebut mau dikirimkan untuk diri sendiri. Jadi bikin itu kalau kita senang, kalau kita tahu, kita terima senang banget, suka banget, percaya saja orang pasti ada yang suka juga. Jadi enggak usah takut sih, mulai aja, dan selalu ada pembelinya sih, selalu ada demand-nya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
Jujuk Ernawati
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us