Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Desa Keliki, Desa Energi Berdikari Binaan Pertamina

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan pimpinan media saat berkunjung ke Desa Keliki, di Gianyar, Bali. (dok. Pertamina)

Bali, IDN Times – Nyoman Sirad nampak sumringah.  Perempuan berusia 50 tahun itu bersiap menyambut rombongan pemimpin media massa nasional.  Jumat (21/6/2024), Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati membawa puluhan orang, termasuk direksi anak Perusahaan dan pimpinan media massa dari Jakarta, berkunjung ke Desa Keliki, di Gianyar, Bali. 

Desa ini adalah satu dari 67 Desa Energi Berdikari (DEB) yang dibantu Pertamina dalam program tanggung jawab sosial (CSR) Perusahaan.  “Desa Energi Berdikari adalah ujung tombak program CSR kami,” kata Nicke, di sela-sela kunjungan.

Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah salah satu kegiatan CSR yang dibantu Pertamina.  Nyoman Sirad membuat bingkai foto dari olahan dedaunan dan pelepah daun kelapa.  Menarik dan cantik. “Semoga hari ini ada yang beli,” kata perempuan asli Desa Keliki itu.  Suasana desa nampak asri dan tertata rapi.  Bahkan tempat pemakaman umum dibuat seperti taman ala Bali.

Namanya Desa Energi Berdikari, tentu program intinya adalah penyediaan energi.  Pertamina melakukannya dengan membangun fasilitas panel surya untuk energi terbarukan. “Ini yang dibutuhkan warga.  Kami selalu mengecek dulu apa yang diinginkan warga setempat, itu yang kami berikan.  Pembangkit Listrik Tenaga Surya punya manfaat yang beragam,” kata Nicke.

1. Desa Energi Bersih mendukung target Net Zero Emission Pertamina

Nyoman Sirad, warga Desa Keliki, di Gianyar, Bali. (IDN Times/Uni Lubis)

Desa Keliki adalah satu dari 67 DEB yang sudah berjalan.  Pertamina menargetkan 85 lokasi DEB, untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dan mempercepat transisi menuju energi bersih.

Desa Keliki menjadi proyek percontohan pengembangan energi bersih berbasis desa yang telah mendunia. Desa Keliki banyak dikunjungi delegasi dunia seperti negara-negara G20 yang tergabung dalam Energy Transition Working Group (ETWG) G20 2022, ASEAN Energy Ministerial Meeting 2023, serta dikunjungi oleh Wakil Menteri Energi Amerika Serikat 2023, dan Southeast Asia Youth Energy Forum (SAYEF). 

Energi bersih di Desa Keliki yang digunakan untuk menjalankan sistem pengairan persawahan, pengolahan sampah, penerangan dan lain sebagainya berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat dengan peningkatan produksi pangan, yaitu komoditas beras. Lahan yang dikelola masyarakat, karena sistem subak dari mata air langsung menggunakan irigasi dari hulu hingga ke hilir, saat kemarau memiliki kendala dalam pasokan air.

2. Energi bersih di Desa Keliki juga digunakan untuk pengelolaan limbah sampah

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan pimpinan media saat berkunjung ke Desa Keliki, di Gianyar, Bali. (dok. Pertamina)

Selain itu melalui energi bersih untuk pengelolaan limbah di TPS3R mampu mengolah sampah sebanyak 3-4 ton/minggu untuk menjadi pupuk kompos bagi pertanian warga.

Dampak positif terhadap lingkungan, program DEB Keliki berkontribusi dalam pengurangan emisi sebesar 36.750 kg C02eq per tahun. 

Vice President CSR  Pertamina, Fajriyah Usman,  mengatakan DEB Keliki merupakan salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dijalankan Pertamina untuk mendukung perannya dalam memimpin transisi energi dan mencapai target NZE tahun 2060.

"Pertamina bersama masyarakat dan local hero membangun 7 pompa air untuk pengairan dengan basis tenaga surya," ujar Fajriyah.

Dalam pengelolaannya, Pertamina memberikan kepercayaan kepada Badan Usaha Desa (BumDes) Desa Keliki. Hingga saat ini, EBT di Desa Keliki memberikan manfaat kepada 1.200 Kepala Keluarga. 

Fajriyah menambahkan agar program ini terus berlanjut dan bisa berdikari secara ekonomi dan energi, bisnis digital marketing menjadi fokus kegiatan dengan menjaring 25 orang pemuda yang menghasilkan 15 UMKM melalui Kerjasama pemuda desa dengan produk kemasan hingga pupuk kompos.

Program terus dikembangkan agar dapat berdampak lebih besar, melalui edukasi kepada anak-anak PAUD, TK dan SD di sekitar Keliki, terkait dampak sampah pada ekosistem, pengolahan sampah dan pemanfaatan energi bersih. 

3. Program DEB Pertamina berhasil turunkan emisi karbon

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan pimpinan media saat berkunjung ke Desa Keliki, di Gianyar, Bali. (dok. Pertamina)

Ketua BUMDes Yowana Bakti Keliki I Wayan Sumada menyampaikan apresiasi kepada Pertamina yang telah mengubah Keliki menjadi desa energi berdikari.  "Pertamina telah mendarah daging di Desa Keliki. Di sawah ada Pertamina di sekolah ada Pertamina, di pengolahan sampah ada Pertamina. Jadi di mana-mana ada Pertamina,' ujarnya.

Sejak adanya pompa air yang menggunakan energi matahari dan pupuk kompos dari pengolahan sampah untuk sawah, hasil panen padi organik di desa Keliki bertambah dari 5 ton hingga 8 ton per hektar dalam satu kali panen atau diatas rata-rata sawah pada umumnya yaitu 7 ton per hektare.

Manfaat lain di bidang lingkungan, pelatihan bagi 30 ibu rumah tangga untuk produksi eco-enzym, salah satu katalisator untuk mempercepat proses pembentukan pupuk kompos sehingga berdampak penghematan biaya pupuk sebesar Rp 4,3 juta per siklus. 

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan bahwa Pertamina telah mengembangkan DEB di 85 titik di seluruh Indonesia. 

"Program DEB Pertamina berhasil menurunkan 729.127 ton Co2eq per tahun reduksi emisi karbon," ujar Fadjar. 

Pertamina mengembangkan EBT dengan memanfaatkan 5 jenis energi terbarukan yakni pembangkit listrik tenaga surya, gas metana dan biogas, mikro hidro, biodiesel serta energi hybrid dari energi surya dan angin. 

"Program DEB akan terus dikembangkan untuk menjawab tantangan kebutuhan energi bersih yang semakin meningkat," kata Fadjar. 

Secara nasional, DEB telah menghasilkan energi terbarukan sebanyak 324.039 Wp (tenaga surya), 609.000 m3/tahun (gas metana), 16.500 Wp (Hybrid/Matahari & Angin), 28.000 Watt (mikro hidro) dan 6.500 L/tahun (biodiesel). 

Di ujung kunjungan, kerajinan buatan Nyoman Sirad, juga produksi UMKM lainnya, dibeli untuk oleh-oleh.  “Cobain teh healing nih, enak bikin pegel-pegel hilang,” kata Nicke. Teh diproduksi warga Desa Keliki juga.  Kemasan dan produksi agar lebih sehat dibantu Pertamina.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Umi Kalsum
EditorUmi Kalsum
Follow Us