Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengatakan belum ada keputusan terkait tarif LRT Jabodebek. Megaproyek itu sendiri ditargetkan beroperasi pada 12 Juli 2023 alias 54 hari lagi.
“(Tarif LRT Jabodebek) belum, belum ada,” kata Budi kepada awak media di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (19/5/2023).
Manajemen LRT Jabodebek sebelumnya mengatakan tarif kereta tersebut seharusnya sudah diputuskan sejak April 2023, atau tiga bulan sebelum target operasi.
Artinya, hingga kurang dari dua bulan beroperasi, Kemenhub belum menetapkan tarif LRT Jabodebek.
Sebelumnya, Manager Public Relation KAI Divisi LRT Jabodebek, Koeswardojo, mengatakan, terkait tarif LRT hingga saat ini pihaknya masih menunggu keputusan Kemenhub.
"Sampai saat ini kami juga masih menunggu keputusan Menteri Perhubungan terkait tarif tersebut. Semoga saja segera keluar keputusannya," ujar Koeswardojo kepada IDN Times, Minggu, 7 Mei 2023.
Koeswardojo mengatakan, pihaknya akan menunggu keputusan final Kemenhub. Ia berharap tarif yang ditetapkan adalah keputusan terbaik untuk masyarakat.
"Yang jelas kami masih menunggu kepastiannya dan semoga akan mendapatkan tarif yang terbaik untuk para pengguna jasa LRT Jabodebek," kata dia.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, mengatakan tarif LRT Jabodebek direncanakan mulai Rp10 ribuan hingga Rp29 ribuan.
"Tarif kurang dari 10 kilometer (km) Rp10.245 dan tarif terjauh lebih dari 20 km di Rp29.400," ujar Risal kepada awak media di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (18/4).
Risal mengatakan, rencananya untuk 1 km pertama dikenakan tarif Rp3 ribu, ditambah Rp825 per km. Adapun LRT Jabodebek memiliki panjang lintasan 44,43 km. Proyek tersebut melintasi 18 stasiun dari Bekasi Timur - Cawang, Cibubur - Cawang, dan Cawang - Dukuh Atas.