Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menkeu: Demonstrasi Dipicu Kesalahan Kebijakan Fiskal-Moneter

Demo BEM UI
Demonstrasi BEM SI di depan gedung DPR RI membubarkan diri dengan damai, Selasa sore (9/9/2025). (IDNTimes/Yosafat Diva Bayu)
Intinya sih...
  • Kebijakan fiskal-moneter ketatkan likuiditas, memperlambat perputaran uang dan perekonomian.
  • Menkeu rencanakan tempatkan dana segar Rp200 triliun di perbankan untuk menggerakkan perekonomian nasional.
  • Dana segar Rp200 triliun akan ditaruh pada rekening pemerintah di bank-bank umum untuk mendorong pertumbuhan kredit.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan, demonstrasi besar yang terjadi baru-baru ini merupakan konsekuensi dari kesalahan dalam pengelolaan kebijakan fiskal dan moneter di dalam negeri. Selain itu, ia menilai demonstrasi tersebut juga dipicu tekanan berkepanjangan yang terjadi di sektor ekonomi.

“Yang bapak-bapak rasakan kemarin saat demo itu, sebenarnya akibat tekanan berkepanjangan di ekonomi. Dan itu terjadi karena kesalahan kebijakan fiskal dan moneter yang sebenarnya bisa kita kuasai,” kata Purbaya dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Rabu (10/9/2025).

1. Kebijakan fiskal-moneter justru ketatkan likuiditas sebabkan perputaran uang melambat

WhatsApp Image 2025-09-10 at 18.01.36.jpeg
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui di Gedung DPR (IDN Times/Triyan).

Ia menjelaskan, dalam beberapa waktu terakhir kebijakan fiskal dan moneter justru berjalan tidak selaras dan sama-sama mengetatkan likuiditas. Hal ini menyebabkan sistem keuangan nasional menjadi kering dan memperlambat perputaran uang di masyarakat.

“Jadi, dua sisi mengetatkan kebijakan kita. Bank menaruh uangnya di bank, padahal uang kita banyak. Bank Indonesia menyerap hampir Rp800 triliun, sementara pemerintah pada saat itu juga menaruh di Bank Sentral. Akibatnya, sistem jadi kekeringan,” jelasnya.

Kondisi tersebut membuat perekonomian melambat signifikan. Masyarakat pun kesulitan mendapatkan akses pembiayaan dan lapangan kerja, yang kemudian menimbulkan keresahan sosial hingga memicu aksi demonstrasi.

“Oleh karena itu, kita harus hati-hati. Kebijakan fiskal dan moneter jangan sampai saling mengerem. Kalau itu terjadi lagi, tekanan ekonomi bisa semakin berat,” tegasnya.

2. Berencana tempatkan dana segar Rp200 triliun di perbankan

WhatsApp Image 2025-09-09 at 15.57.49 (1).jpeg
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Untuk membanjiri sistem keuangan dan perputaran uang, Menkeu berencana menempatkan dana segar hingga Rp200 triliun di perbankan, guna menggerakkan perekonomian nasional.

Dana tersebut berasal dari simpanan pemerintah yang saat ini tercatat Rp430 triliun di Bank Indonesia (BI). Rencana ini pun sudah ia laporkan kepada Presiden Prabowo Subianto.

“Dari Rp430 triliun, saya pindahkan Rp200 triliun ke sistem perbankan, agar bisa menyebar di sistem dan ekonomi bisa tumbuh,” ujar Purbaya.

3. Dana segar Rp200 triliun ditaruh pada rekening pemerintah di bank

Ilustrasi rekening ATM (freepik.com/Dragana_Gordic)
Ilustrasi rekening ATM (freepik.com/Dragana_Gordic)

Purbaya menjelaskan, dana Rp200 triliun itu akan ditempatkan dalam bentuk rekening pemerintah di bank-bank umum.

"Bank pasti punya cost, sehingga mereka akan mencari return yang lebih tinggi dari cost itu. Dari situlah kredit akan mulai tumbuh,” kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Perkuat Sektor IT, Bank Jago Siapkan Capex Rp150 Miliar Tahun Ini

11 Sep 2025, 15:40 WIBBusiness