Jakarta, IDN Times - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut ada tujuh daerah provinsi yang sudah melaksanakan konsep new normal atau kenormalan baru. Pelaksanaan normal baru ini akan dimulai setelah 4 Juni nanti.
"Aceh, Riau, Kalimantan Utara, Maluku, Jambi, DKI sesudah tanggal 4 Juni nanti, kemudian juga Jawa Barat ada beberapa daerah. Jabar PSBB-nya sampai tanggal 29 Mei," kata Airlangga dalam konferensi pers usai rapat terbatas, Rabu (27/5).
Selain tujuh provinsi tersebut, Airlangga juga menyebut ada 110 kota atau kabupaten yang akan melakukan normal baru. Kota atau kabupaten ini, menurutnya, masuk daerah hijau atau tidak lagi terdampak virus corona.
Keputusan memberlakukan normal baru pada daerah-daerah tersebut berdasarkan hasil indikator kesehatan dan data dari BNPB. "Ini bisa dipersiapkan untuk kegiatan normal baru," ujarnya.
Daerah dalam kategori hijau tersebut, kata Airlangga, akan tetap mendapat fasilitas-fasilitas kesehatan dan diharapkan bisa dilakukan simulasi yang waktunya akan ditentukan bersama antara pemda dan BNPB.
"Untuk daerah yang Rt-nya kurang dari 1 (indikator penyebaran virus corona), maka kepala daerah dan forkopimda diharapkan bisa melakukan koordinasi dan menyusun protokol untuk uji coba di lapangan sebelum membuka kegiatan dan prasyarat kesehatan. Nanti dikoordinasikan dan oleh Menkes dan Gugus Tugas menjadi prasyarat mutlak," tuturnya.
Eks Menteri Perindustrian Indonesia ini berharap masyarakat tetap dapat disiplin dalam penerapan normal baru ini. Karena nantinya pemerintah akan menerjunkan aparat TNI dan Polri untuk mengawal tempat-tempat keramaian.
"Sehingga di tempat-tempat tersebut bisa dijaga disiplin dari masyarakat sehingga tidak terjadi secondary wave. Karena kalau terjadi secondary wave maka kegiatan akan dihentikan kembali dan kegiatan pun akan terganggu kembali," ujarnya.
Untuk itu, Airlangga menegaskan sosialiasi, edukasi, monitoring, dan penegakan hukum secara tegas menjadi prasyarat utama yang akan diterapkan pemerintah. "Dan pemerintah selalu mengoordinasikan data-data yang sifatnya dinamis ini sesuai situasi dan keadaan di daerah masing-masing," katanya.