Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kantor pusat PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo). (dok. Jasindo)
Kantor pusat PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo). (dok. Jasindo)

Intinya sih...

  • Pencapaian dari sisi permodalan dan lini bisnis: RBC Jasindo mencapai 173,49%, di atas ketentuan minimum OJK. Pertumbuhan premi terbesar berasal dari lini bisnis Engineering

  • Pencapaian sektor Energy Offshore: Lini Energy Offshore menunjukkan peningkatan stabil sebesar 6,78%. Total premi dari sektor energi mencapai lebih dari Rp558,17 miliar

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

PAGI

Jakarta, IDN Times - PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) membukukan kinerja keuangan solid hingga September 2025. Hal itu dibuktikan lewat raihan laba setelah pajak yang mencapai Rp127,3 miliar.

Perolehan laba tersebut meroket 288,9 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp32,73 miliar.

Adapun kinerja positif tersebut ditopang oleh peningkatan di hampir seluruh lini bisnis. Pendapatan Premi mencapai Rp3 triliun, tumbuh 11,36 persen year on year (yoy), sedangkan Hasil Underwriting meningkat 21,88 persen yoy menjadi Rp299,42 miliar. Sementara itu, Hasil Investasi naik 6,20 persen yoy menjadi Rp210,8 miliar.

1. Pencapaian dari sisi permodalan dan lini bisnis

Ilustrasi petugas PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo). (dok. Jasindo)

Kemudian dari sisi permodalan, Risk Based Capital (RBC) Jasindo tercatat 173,49 persen, jauh di atas ketentuan minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120 persen. Hal itu menandakan kondisi keuangan yang sehat dan pengelolaan risiko yang prudent.

“Pertumbuhan ini tidak lepas dari strategi fokus pada portofolio bisnis yang berkualitas serta penerapan Risk Management Partnership dengan para tertanggung korporasi. Kami tidak hanya menjual polis, tetapi hadir sebagai mitra strategis dalam merancang dan mengelola risiko secara menyeluruh,” tutur Direktur Operasional Asuransi Jasindo, Ocke Kurniandi dalam pernyataan resminya, Rabu (22/10/2025).

Dari sisi lini bisnis, pertumbuhan premi terbesar berasal dari lini bisnis Engineering (Rekayasa), yang naik 263,59 persen yoy menjadi Rp241,35 miliar. Sementara itu, Liability tumbuh 124,40 persen, diikuti Cargo sebesar 40,22 persen, dan Energy Onshore sebesar 39,34 persen.

2. Pencapaian sektor Energy Offshore

Ilustrasi Asuransi (IDN Times/Aditya Pratama)

Ocke menambahkan, lini Energy Offshore juga menunjukkan peningkatan stabil sebesar 6,78 persen. Total premi dari sektor energi, baik onshore maupun offshore mencapai lebih dari Rp558,17 miliar.

Hal itu kemudian menjadikannya sebagai motor utama pendapatan premi Jasindo hingga kuartal III-2025.

“Sektor energi tetap menjadi keahlian bisnis kami. Pendekatan Risk Management Partnership melalui aplikasi Prime yang kami miliki, memungkinkan Jasindo untuk terlibat sejak tahap survei risiko, memberikan analisis risiko, dan memastikan perlindungan yang komprehensif bagi tertanggung,” kata Ocke.

3. Peningkatan efisiensi operasional

Kantor pusat PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo). (dok. Jasindo)

Selain pertumbuhan premi, lonjakan laba juga dipicu oleh peningkatan efisiensi operasional dan pengendalian risiko klaim.

Ocke mengatakan, Jasindo menerapkan pendekatan underwriting selektif dengan memperhatikan kualitas risiko dan potensi profitabilitas jangka panjang.

“Kami berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kualitas. Strategi ini terbukti efektif menjaga profitabilitas sekaligus memperkuat kepercayaan mitra bisnis dan pemangku kepentingan,” kata dia.

Editorial Team