Microsoft PHK 1.900 Karyawan usai Akuisisi Activision Blizzard

26 Jan 2024, 17:50 WIB

ilustrasi microsoft (pexels.com/Salvatore De Lellis)

Jakarta, IDN Times - Microsoft akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.900 karyawan di Activision Blizzard dan Xbox pada pekan ini. Jumlah tersebut sekitar 8 persen dari total divisi Microsoft Gaming dan mayoritas di Activision Blizzard.

Dilansir Reuters, Presiden Blizzard Mike Ybarra dan Chief Design Officer Allen Adham dikabarkan akan meninggalkan Microsoft. Game survival Blizzard yang telah diumumkan juga telah dibatalkan.

"Pengumuman Microsoft bahwa mereka akan memberhentikan 1.900 pekerja video game memperjelas bahwa, bahkan ketika Anda bekerja di perusahaan sukses dalam industri yang sangat menguntungkan, penghidupan Anda tidak akan terlindungi tanpa suara dalam pekerjaan," kata Communications Workers of America (CWA ).

1.Sebanyak 21 ribu pekerja di sektor teknologi di-PHK

macropik

Bukan hanya Microsoft, perusahaan besar lainnya di bidang teknologi seperti Alphabet, Amazon.com, dan eBay juga telah memberhentikan ribuan karyawannya. Alasan PHK untuk menurunkan biaya operasional dan meningkatkan keuntungan.

Menurut situs pelacakan Layoffs.fyi, lebih dari 21 ribu pekerja dari 76 perusahaan di sektor teknologi telah dipecat sepanjang Januari 2024.

2.Sektor teknologi sumbang angka PHK terbesar pada 2023

ilustrasi PHK (freepik.com/freepik)

Menurut laporan Challenger, Gray dan Christmas pada awal bulan ini, sektor teknologi telah kehilangan 168.032 pekerja sepanjang 2023. Angka ini menyumbang jumlah PHK tertinggi di seluruh industri, dengan Microsoft menyumbangkan10 ribu jumlah karyawan duang di-PHK.

Adapun PHK terbaru yang dilakukan Microsoft muncul beberapa bulan setelah perusahaan tersebut menuntaskan akuisisi Activision Blizzard senilai 69 miliar dolar AS. Kehadirannya meningkatkan persaingan di pasar video game.

3.PHK tahun ini diperkirakan lebih sedikit

freepik.com/wirestock

Kendati demikian, pakar industri memperkirakan PHK di perusahaan teknologi akan lebih sedikit pada tahun ini. Pasalnya, jumlah PHK besar-besarn telah dilakukan tahun-tahun sebelumnya.

Adapun alasan mereka melakukan PHK karena perusahaan teknologi ingin mengejar ketertinggalan di sektor kecerdasan buatan (AI). Dana yang besar untuk teknologi tersebut membuat perusahaan melakukan perampingan.