Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Move On dari Rusia, Uni Eropa Targetkan Mandiri soal Energi di 2030

Ilustrasi Uni Eropa (unsplash.com/Guillaume Périgois)

Jakarta, IDN Times - Uni Eropa ditargetkan akan mandiri dalam hal energi pada 2030, dengan suplai 50 miliar meter kubik gas cair per tahun dari Amerika Serikat (AS). Hal ini disampaikan usai Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan bahwa AS akan memasok liquefied natural gas (LNG) atau gas alam cair untuk kebutuhan Uni Eropa untuk menghilangkan ketergantungan pada Rusia. 

"Jadi kami sebagai orang Eropa ingin melakukan diversifikasi dari Rusia menuju pemasok yang dapat kita percaya, teman kita, dan dapat dipercaya," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen Ursula von der Leyen, Jumat  (25/3/2022) dilansir CNN

1. Upaya Uni Eropa untuk mandiri energi

Ursula von der Leyen, kepala komisi Uni Eropa (twitter.com/Ursula von der Leyen)

Sebelum pertemuan dengan Biden, pada awal bulan ini, Uni Eropa (UE) sudah bertekad untuk melepas ketergantungan sumber energi fosil dari Rusia. Tekad tersebut kini nampaknya tidak mustahil setelah datangnya dukungan suplai gas dari Amerika Serikat.

Tidak hanya melepas ketergantungan terhadap Rusia ketika perang saja, UE bertekad untuk menjadi mandiri dalam hal energi dalam jangka panjang dan rencananya akan dilakukan secepat mungkin.  "Ini hanya bisa dicapai tentu saja melalui investasi dalam energi terbarukan. Tetapi juga melalui tambahan suplai gas, termasuk gas alam cair (dari Amerika)," kata Von der Leyen.

Komisi UE akan bekerja dengan negara-negara UE untuk memastikan mereka dapat menerima sekitar 50 meter kubik gas alam cair AS tambahan setidaknya hingga 2030. Ekspor gas alam cair AS ke UE tahun lalu sekitar 22 meter kubik, tulis Reuters.

UE telah meningkatkan upaya untuk mengamankan lebih banyak gas alam cair setelah pembicaraan dengan negara-negara pemasok. Ini telah menghasilkan rekor pengiriman 10 meter kubik gas di lebih dari 120 kapal pada Januari.

2. AS suplai 15 miliar meter kubik gas alam cair ke Uni Eropa

Presiden Amerika Serikat Joe Biden (instagram.com/joebiden)

Biden di Brussels, Belgia untuk bertemu dengan NATO dan Uni Eropa dalam menyikapi invasi Rusia-Ukraina yang krisis energi bagi negara Eropa. Sebelumnya, invasi Rusia ke Ukraina telah membuat harga gas di Eropa melambung. Seperti diketahui sebanyak 40 persen gas yang digunakan Uni Eropa merupakan gas impor dari Rusia.

Dalam konferensi pers bersama Uni Eropa, Biden mengumumkan Amerika akan menyuplai gas alam cair ke Uni Eropa untuk membantu menghilangkan ketergantungan terhadap Rusia. Amerika diperkirakan akan mengirim 15 miliar meter kubik gas alam cair ke Uni Eropa untuk tahun ini.

"Kami datang bersama-sama untuk mengurangi ketergantungan Eropa pada energi Rusia. Putin telah menggunakan sumber daya energi rusia untuk memaksa dan memanipulasi tetangganya," kata Biden dalam konferensi persnya bersama Uni Eropa, Jumat, dilansir BBC.

2. Biden tuding keuntungan penjualan gas Rusia dipakai untuk perang

Biden pun mengatakan Rusia menggunakan keuntungan penjualan gas alamnya sebagai modal untuk membiayai perang. "Begitulah cara dia menggunakannya. Dia menggunakan keuntungannya untuk menjalankan mesin perangnya," ujar Biden.

Sebelumnya Amerika memang telah memblokir semua produk energi yang datang dari Rusia, "Itulah mengapa awal bulan ini AS melarang impor semua produk energi dari Rusia, untuk memperjelas bahwa rakyat Amerika tidak akan membantu membiayai kekejaman yang dilakukan Putin di Ukraina," lanjutnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us